Media Netizen — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi yang dilakukan Polri dalam bidang pertanian. Menurutnya, keterlibatan Polri dalam program ketahanan pangan menjadi contoh nyata sinergi antar lembaga demi mewujudkan swasembada pangan nasional.
Dalam acara Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV di Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Gibran menekankan pentingnya kerja kolaboratif lintas instansi untuk mencapai target ketahanan pangan yang diamanatkan Presiden RI.
Kolaborasi Polri dan Lembaga Lain dalam Mendukung Ketahanan Pangan
Gibran menjelaskan bahwa Polri tidak hanya berfokus pada tugas keamanan, tetapi juga aktif dalam sektor pertanian melalui program Ketahanan Pangan Polri. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut melibatkan berbagai pihak seperti Kementerian Pertanian, Forkopimda, Bulog, masyarakat, kelompok tani, universitas, sektor swasta, hingga pesantren dalam gerakan tanam jagung massal.
“Ini gerakan yang sangat baik dan harus terus dikembangkan,” ujar Gibran saat menyampaikan sambutan.
Teknologi Modern dan Inovasi Pertanian yang Didorong
Wapres Gibran juga mengapresiasi inovasi teknologi yang diterapkan Polri, seperti penggunaan drone dan kecerdasan buatan (AI) dalam pertanian. Ia berharap lebih banyak generasi muda terlibat dalam riset dan penerapan teknologi modern ini.
Selain itu, Gibran menyoroti inovasi pascapanen jagung yang diolah menjadi produk bernilai tambah seperti tepung, etanol, bahan pengganti plastik, dan pakan ternak.
Inovasi Polri Tingkatkan Produksi dan Kelestarian Lingkungan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit menjelaskan beberapa inovasi yang telah diterapkan, termasuk pemanfaatan bibit unggul hibrida P27 dan pupuk Tekno MIGO Presisi Bhayangkara. Inovasi ini berhasil meningkatkan hasil panen dari 4 ton menjadi 9-14 ton per hektare.
“Kami juga mengolah sampah organik, seperti sisa sayuran, buah, dan limbah dapur menjadi eco-enzyme dan pupuk kompos,” tambahnya.
Selain itu, Polri mengembangkan pembudidayaan kelinci di Bangka Belitung, dengan memanfaatkan kotorannya sebagai pupuk organik. Polri juga bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat mengolah lahan basah dengan pH rendah menjadi lahan produktif menggunakan batu asal Korea untuk menetralisir keasaman.
Luas Lahan Basah | Lokasi | Jumlah Panen | Rata-rata Produksi |
---|---|---|---|
5 hektare | Kalimantan Selatan | 4 kali | 8 ton per hektare |
Teknologi Solar Water Pump berbasis panel surya berkapasitas 5.680 watt juga dimanfaatkan untuk mendukung irigasi yang efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, teknologi Watergen yang dapat menghasilkan 100-350 liter air bersih per hari dari kelembapan udara menjadi solusi bagi daerah pertanian kering agar ketersediaan air tetap terjaga.