Media Netizen — Jakarta – Wakil Menteri Pertanian sekaligus Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Sudaryono, resmi mengukuhkan kepengurusan HKTI periode 2025-2030. Pengukuhan dilaksanakan setelah Rapat Pleno di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (3/10/2025).
Dalam sambutannya, Sudaryono menggarisbawahi pentingnya persatuan di dalam tubuh HKTI agar organisasi dapat berperan lebih kuat sebagai mitra strategis pemerintah. Ia menegaskan, HKTI akan menjadi motor penggerak utama dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
“HKTI Kepengurusan 2025-2030 adalah HKTI yang satu, menyatukan dan mempersatukan. Tidak ada lagi sekat, tidak ada lagi orangnya siapa. Kita semua adalah HKTI satu, tidak ada dualisme lagi. Dalam lima tahun ke depan, kami akan bekerja maksimal menjadi mitra pemerintah, khususnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan,” ujar Sudaryono.
Peran Strategis HKTI dalam Prioritas Presiden
Sudaryono melanjutkan, sektor pertanian dan pangan kini menjadi perhatian utama Presiden RI Prabowo Subianto. Dengan posisi tersebut, HKTI harus mengambil peran aktif mulai dari memperkuat produksi, mendorong inovasi teknologi pertanian, hingga memperluas akses pasar bagi petani.
“Karena Ketua Dewan Pembina HKTI adalah Presiden Republik Indonesia, maka tidak ada alasan bagi HKTI untuk tidak ikut berkontribusi. Ini adalah amanah besar sekaligus kesempatan bagi HKTI untuk menghadirkan solusi nyata bagi pertanian dan pangan bangsa,” tambahnya.
Membangun Lembaga Pendukung dan Konsolidasi Organisasi
Untuk memperkuat perannya, HKTI berencana membentuk badan-badan pendukung, seperti lembaga riset, badan usaha, dan pusat pelatihan (diklat). Sudaryono menegaskan bahwa HKTI bukan organisasi seremonial, melainkan rumah besar inovasi yang menampung ide baru dan aspirasi petani sekaligus menjadi pemecah masalah di bidang pertanian dan pangan.
Lebih jauh, HKTI akan melakukan konsolidasi hingga tingkat daerah. Penguatan struktur organisasi dianggap vital untuk memperluas jaringan kerja sama, menginventarisir potensi dan tantangan di lapangan, serta memastikan setiap asosiasi petani bergerak searah.
“HKTI menghimpun banyak asosiasi seperti APTRI, KTNA, hortikultura, bawang, beras, jagung, dan lain-lain. Semua berada di bawah satu atap kerukunan. Fungsi kerukunan inilah yang akan kami maksimalkan untuk kepentingan pangan dan pertanian nasional,” jelas Sudaryono.
HKTI Siap Jadi Organisasi Pemenang dan Solusi
Sudaryono menegaskan HKTI harus tampil sebagai organisasi pemenang yang mampu mengawal cita-cita kedaulatan pangan Indonesia. Ia menekankan komitmen HKTI untuk hadir nyata di lapangan dengan kerja kompak sebagai motor penggerak bagi petani dan pertanian nasional.
“Kami sudah berikrar untuk menjadi bagian dari solusi. HKTI harus hadir nyata di lapangan, bekerja kompak, dan menjadi motor penggerak bagi petani dan pertanian Indonesia,” tegasnya.
Struktur Kepengurusan Lengkap dan Solid
Sementara itu, Sekretaris Jenderal HKTI, Abdul Kadir Kading, menyatakan kepengurusan baru ini memiliki struktur yang lengkap dan kokoh. Terdapat 129 pengurus inti, 84 pengurus harian, serta 369 koordinator pengurus bidang dan anggota, yang memastikan HKTI siap bekerja maksimal dan menjadi bagian dari solusi pemerintah.
“Dari jumlah tersebut, terdapat 129 pengurus inti, 84 orang pengurus harian, serta 369 koordinator pengurus bidang beserta anggota. Komposisi ini memastikan HKTI siap bekerja dan jadi part of solution dari pemerintah,” tutup Abdul Kadir Kading.






