Berita

Wamendagri Pastikan Metode Matematika Gasing Terapkan di Papua dengan Target 754 Distrik

— Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk menegaskan penerapan metode pembelajaran matematika Gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) di seluruh provinsi wilayah Papua. Metode yang dikembangkan oleh fisikawan Yohanes Surya ini diharapkan menjadi terobosan strategis guna meningkatkan mutu pendidikan dan mempercepat capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kawasan timur Indonesia.

Langkah ini diharapkan mempercepat pembangunan sumber daya manusia (SDM) di wilayah Papua sehingga dapat sejajar dengan daerah lain di Indonesia. Ribka menyampaikan bahwa Kementerian Dalam Negeri telah mengeluarkan surat edaran agar enam provinsi di Papua memasukkan program Gasing dalam agenda daerah masing-masing.

“Kami masih melakukan pertemuan lanjutan dengan Profesor Yohanes Surya untuk mendorong seluruh Tanah Papua melaksanakan program Gasing guna meningkatkan kemampuan numerasi. Enam provinsi ini wajib melaksanakan program tersebut karena sudah ada surat edaran dari Kemendagri,” jelas Ribka Haluk dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Rencana Implementasi di 754 Distrik Papua

Ribka mengungkapkan bahwa program pembelajaran metode Gasing pada periode 2026-2029 akan mencakup 754 distrik di seluruh wilayah Papua. Rinciannya sebagai berikut:

  • Papua Barat: 85 distrik
  • Papua Barat Daya: 126 distrik
  • Papua Tengah: 120 distrik
  • Papua: 98 distrik
  • Papua Pegunungan: 243 distrik
  • Papua Selatan: 82 distrik

Program ini akan dilakukan secara bertahap dengan sasaran hingga distrik-distrik pedalaman di Tanah Papua.

Strategi Pelaksanaan dengan Fokus pada Guru dan Siswa

Pelaksanaan metode Gasing akan dimulai dengan pelatihan khusus bagi guru-guru sekolah dasar, terutama yang berada di wilayah pedalaman dan pesisir. Pendekatan “guru melatih guru” dipilih agar peserta terbaik dapat menjadi fasilitator lokal yang kemudian membina guru-guru lain di distrik masing-masing.

Selain guru, program ini juga akan menyasar siswa di seluruh distrik. Ribka menegaskan bahwa jumlah distrik sasaran dapat bertambah sesuai permintaan pemerintah daerah.

“Jika gubernur atau bupati dari 42 kabupaten/kota di Tanah Papua menginginkan penambahan distrik sebagai sasaran Gasing, hal itu sangat memungkinkan. Semua tergantung permintaan daerah. Harapan kami, program ini berjalan masif agar tidak ada lagi buta aksara, buta huruf, maupun buta numerasi di Tanah Papua,” ujarnya.

Fokus pada Literasi dan Numerasi Orang Asli Papua

Ribka menekankan bahwa peningkatan literasi dan numerasi merupakan bagian penting dalam membangun kualitas SDM Orang Asli Papua (OAP). Oleh karena itu, pelatihan akan difokuskan pada distrik dengan populasi OAP terbesar agar manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat.

“Kami ingin guru-guru yang dilatih berasal dari daerahnya sendiri agar mereka merasa memiliki program ini dan mampu mendidik anak-anak di wilayah masing-masing. Jika Gasing dilaksanakan secara masif, kuantitas dan kualitas guru, terutama guru OAP, akan meningkat,” tegas Ribka.

Penguatan Dukungan Dana dan Rencana Nasional

Ribka juga menyarankan agar dana Otonomi Khusus (Otsus) dan Dana Bagi Hasil (DBH) yang dialokasikan untuk sektor pendidikan dapat dimanfaatkan untuk mendukung keberlanjutan metode Gasing di Papua. Ia menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah berencana memperluas penerapan metode Gasing ke seluruh Indonesia.

“Program ini akan menjadi daya ungkit penting dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia nasional,” ujarnya.

Dengan penerapan metode Gasing di Papua, pemerintah berharap membuka jendela masa depan bagi anak-anak Papua agar dapat berdiri sejajar dengan anak-anak dari seluruh Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

Pada pertemuan tersebut, Ribka dan Yohanes Surya membahas secara komprehensif rencana implementasi dan perluasan program Gasing di enam provinsi Papua, yaitu Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson