Media Netizen — Pro dan kontra muncul menjelang Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 yang akan digelar di Jakarta. Salah satu polemik utama adalah keikutsertaan atlet senam dari Israel, yang mendapat penolakan tegas dari Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta.
Sukamta menyampaikan kekhawatirannya agar pemerintah tidak kembali “kebobolan” dalam kebijakan terkait keikutsertaan Israel dalam ajang olahraga internasional di Indonesia. Menurutnya, sikap politik luar negeri Indonesia harus konsisten dan berpegang pada amanat konstitusi serta nilai kemanusiaan.
Penolakan Tegas Karena Dukungan pada Palestina
Dalam pernyataannya kepada wartawan pada Rabu (8/10/2025), Sukamta menegaskan bahwa Indonesia selama ini konsisten menolak penjajahan dan selalu mendukung kemerdekaan Palestina. Dia mengingatkan agar pemerintah berhati-hati dalam memberikan izin kepada atlet Israel bertanding, guna menjaga moral bangsa yang telah tercermin selama ini.
“Pemerintah harus menunjukkan sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, berpihak pada kemanusiaan, dan sesuai amanat konstitusi. Jangan sampai kita kebobolan lagi soal keikutsertaan Israel dalam ajang olahraga internasional,” ujarnya.
Kondisi Kemanusiaan di Gaza Jadi Alasan Penolakan
Sukamta juga mengangkat kondisi kemanusiaan yang memprihatinkan di Gaza sebagai alasan penolakannya. Berdasarkan laporan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA) dan Kementerian Kesehatan Gaza, hingga 1 Oktober 2025, sedikitnya 66.148 warga Palestina tewas akibat agresi militer Israel sejak Oktober 2023. Mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan.
“Dalam situasi genosida seperti ini, justru tidak pantas jika Indonesia menggelar kompetisi yang mengikutsertakan atlet Israel. Dunia bisa menilai kita tidak sensitif terhadap penderitaan rakyat Palestina,” tegas Sukamta.
Dia menambahkan, “Jangan sampai Israel lagi-lagi menjadi ‘anak emas’ yang diberi kelonggaran. Pemerintah tidak boleh mengorbankan prinsip demi tekanan internasional atau alasan teknis penyelenggaraan.”
Menlu Sugiono: Kemlu Tidak Terlibat Izin Atlet
Menanggapi isu ini, Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan acara tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa penyelenggara adalah Persatuan Senam Indonesia (Persani), bukan Kementerian Luar Negeri.
“Saya monitor, tapi ini yang menyelenggarakan kan Persani (Persatuan Senam Indonesia) ya. Kita lihat perkembangannya seperti apa,” kata Sugiono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/10).
Menurut Sugiono, Kemlu tidak memiliki kewenangan untuk menerima atau menolak keikutsertaan atlet asing. Proses izin masuk berada di bawah otoritas Imigrasi.
“Itu yang menyelenggarakan Persani, Kementerian Luar Negeri tidak ada permintaan izin,” ujarnya.