Media Netizen — Valentino Rossi, legenda MotoGP, baru-baru ini mengungkapkan kekagumannya terhadap Sirkuit Mandalika yang terletak di Indonesia. Meski belum pernah tampil balapan di sirkuit tersebut, Rossi memberikan penilaian positif yang menarik perhatian publik pecinta balap motor Tanah Air.
Kedatangan Rossi ke Jakarta bukan untuk berlaga, melainkan menghadiri peluncuran livery khusus Pertamina Enduro VR46 Racing Team yang akan digunakan di ajang balap di Mandalika. Ini menjadi momen istimewa karena Rossi hadir untuk pertama kalinya ke Indonesia setelah MotoGP digelar di sirkuit tersebut sejak 2022, saat Rossi sudah memasuki masa pensiun.
Puji Keindahan dan Layout Sirkuit Mandalika
Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram inJourney, Rossi menyebut Sirkuit Mandalika memiliki layout yang sangat baik dan pemandangan yang menakjubkan di dekat laut. “Sirkuitnya bagus, semua pebalap menyukainya. Layout sirkuit sangat baik dengan pemandangan cantik di dekat laut. Saya pikir ini akan menjadi grand prix yang sangat menarik dan banyak orang akan senang menyaksikannya,” ungkap Rossi.
Desain Kompleks dan Fasilitas Sirkuit
Sirkuit Mandalika memang dirancang khusus untuk balap motor kelas dunia seperti WSBK dan MotoGP. Desainnya cukup kompleks dengan pembangunan yang memakan waktu lebih lama dibanding sirkuit biasa. Salah satu keunikan Mandalika adalah adanya service road yang mengelilingi trek utama, baik di bagian dalam maupun luar.
Spesifikasi Teknis Sirkuit Mandalika
Menurut situs resmi MotoGP, Mandalika memiliki panjang total 4,3 km dengan 17 tikungan, terbagi menjadi 6 tikungan ke kiri dan 11 ke kanan. Lebar lintasan mencapai 15 meter dengan lintasan lurus terpanjang sepanjang 723 meter.
Secara konsep, Mandalika mengusung sirkuit jalan raya. Ini berarti saat tidak digunakan untuk balapan, service road bagian luar bisa diakses oleh masyarakat umum. Bahkan pada akhir pekan, trek utama dapat dimanfaatkan untuk kegiatan bersepeda dan jogging bagi warga sekitar.
Keunggulan Teknis Track Lane Mandalika
Track lane Sirkuit Mandalika dirancang dengan teknologi tinggi untuk mengurangi risiko kecelakaan, terutama saat hujan. Tiga lapis aspal digunakan untuk memastikan pebalap tidak mudah tergelincir di lintasan basah.
Lapisan aspal bawah memakai batu dari Lombok Utara dan Timur, sementara batu agregat kasar didatangkan dari Palu, Sulawesi Tengah, guna memperkuat struktur lintasan. Material tambahan seperti Additives Cellulose Fiber dari Jerman dipakai untuk merekatkan batu dan aspal, serta Limestone Filler dari Ponorogo dan Probolinggo, Jawa Timur.