Berita

Utusan Trump dan Netanyahu Ikut Negosiasi Penting Akhiri Perang Gaza di Mesir

— Perundingan penting untuk mengakhiri perang berkepanjangan di Gaza kini tengah berlangsung di Mesir dengan kehadiran utusan utama dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Keseriusan proses ini terlihat dari kedatangan langsung penasihat Trump untuk urusan Timur Tengah, Steve Witkoff, dan menantunya Jared Kushner ke Sharm el-Sheikh pada Rabu (8/10/2025).

Langkah tersebut menunjukkan bahwa para negosiator berambisi mendalami isu-isu paling kompleks demi meraih kesepakatan damai yang diharapkan mengakhiri dua tahun konflik yang telah menimbulkan banyak korban di wilayah tersebut.

Harapan Hamas dan Isu Sandera Jadi Fokus Utama

Kelompok militan Hamas menegaskan mereka menginginkan jaminan tegas dari Presiden Trump dan mediator internasional bahwa Israel tidak akan melanjutkan serangan militer setelah semua sandera yang tersisa dibebaskan. Negosiasi ini menjadi kunci untuk memastikan keamanan dan mempercepat gencatan senjata.

Semua pihak yang terlibat menyatakan optimisme soal kemungkinan tercapainya kesepakatan damai. Namun, sejumlah poin penting masih menjadi perdebatan, termasuk persyaratan pelucutan senjata Hamas, jadwal serta cakupan penarikan pasukan Israel dari Gaza, hingga pembentukan badan internasional yang akan mengelola Gaza pasca-Hamas.

Kehadiran Tokoh Penting dari Qatar dan Israel

Sementara itu, Perdana Menteri dan diplomat tinggi Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, juga sedang dalam perjalanan menuju Sharm el-Sheikh untuk bergabung dalam perundingan. Dari pihak Israel, penasihat utama Netanyahu, Ron Dermer, dikabarkan turut hadir, menurut sumber resmi yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Perwakilan dari kelompok militan pinggiran seperti Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) dan Jihad Islam Palestina, yang juga diketahui menyandera sejumlah warga Israel, dijadwalkan tiba pada Rabu malam. Kehadiran mereka mengindikasikan bahwa perundingan berusaha mencakup seluruh spektrum kelompok Palestina.

Rangkaian Perundingan dan Pertukaran Data Sandera

Pada pagi hari yang sama, delegasi mediator dari Qatar, Mesir, dan AS telah menggelar pertemuan pendahuluan. Seorang pejabat senior Hamas, Taher Nounou, mengungkapkan bahwa Hamas sudah menukar daftar tahanan Palestina yang ingin dibebaskan sebagai imbalan bagi sandera Israel, mengikuti ketentuan yang disepakati.

Rencana perdamaian itu mencakup gencatan senjata segera serta pembebasan 48 sandera yang masih ditahan militan sejak serangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Diperkirakan sekitar 20 sandera masih dalam kondisi hidup.

Pengawasan Internasional dan Masa Depan Gaza

Salah satu poin penting dalam rencana tersebut adalah penarikan pasukan Israel dari Gaza setelah Hamas melucuti senjatanya dan penempatan pasukan keamanan internasional. Wilayah Gaza nantinya akan berada di bawah pengelolaan badan internasional yang diawasi oleh Donald Trump dan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.

Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi menyatakan dalam siaran televisi bahwa negosiasi sejauh ini berjalan dengan “sangat menggembirakan.” Sementara itu, Netanyahu disebut telah menyetujui rencana Trump, dengan pihak Israel menyatakan optimisme yang hati-hati serta menegaskan pembicaraan ini merupakan negosiasi teknis atas rencana yang telah disepakati kedua belah pihak.

Dukungan Diplomatik dan Tekanan Politik

Pejabat senior Hamas, Izzat al-Rishq, menilai kehadiran Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, serta kepala badan intelijen Turki dan Mesir, memberikan dorongan kuat bagi perundingan agar mencapai hasil positif. Mereka juga menilai hal ini mempersempit ruang gerak Netanyahu untuk melanjutkan agresi dan menggagalkan proses perdamaian.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson