Berita

Turki Selidiki Penahanan 24 Warganya dalam Pencegatan Kapal Bantuan ke Gaza oleh Israel

— Ketegangan meningkat setelah pasukan Israel mencegat kapal-kapal Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Kejadian ini memicu penyelidikan oleh otoritas Turki terkait penahanan 24 warganya dalam insiden tersebut.

Kapal-kapal ini, yang berangkat dari Spanyol bulan lalu, membawa para politisi dan aktivis dari berbagai negara, termasuk aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg. Misi mereka adalah menembus blokade Israel atas Gaza yang telah berlangsung lama.

Pencegatan dan Penahanan oleh Israel

Peristiwa pencegatan terjadi pada Rabu (1/10) waktu setempat, saat kapal-kapal flotilla memasuki perairan yang diklaim Israel sebagai wilayah blokade. Pasukan Israel memberikan peringatan agar kapal-kapal tersebut tidak melanjutkan perjalanan, namun mereka tetap dicegat. Kapal yang membawa Greta Thunberg termasuk di antara yang dicegah melanjutkan pelayaran.

Kantor kejaksaan Istanbul mengonfirmasi bahwa 24 warga negara Turki ditangkap dalam operasi tersebut. Penyelidikan resmi diluncurkan untuk mengkaji dugaan pelanggaran yang meliputi kejahatan perampasan kemerdekaan, pembajakan, penahanan sarana transportasi, penjarahan besar-besaran, kerusakan material, serta penyiksaan.

Dasar Hukum dan Penyidikan Lanjutan

Penyelidikan ini mengacu pada Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut. Selain itu, Kantor Kejaksaan Ankara juga membuka penyelidikan berdasarkan Undang-undang Pidana Turki pasal 13, yang memberikan yurisdiksi hukum atas kejahatan internasional yang dilakukan terhadap warga negara Turki, meskipun terjadi di luar negeri.

Media lokal Turki melaporkan total 30 warga negara Turki ditangkap dan dibawa oleh pasukan Israel dalam operasi tersebut.

Respons Pemerintah Turki dan Israel

Menanggapi insiden ini, Kementerian Luar Negeri Turki mengecam tindakan Israel sebagai “aksi terorisme”. Ankara menyatakan harapannya agar kejadian ini tidak menghambat upaya mencapai gencatan senjata di Gaza.

Sementara itu, otoritas Israel menyatakan bahwa para aktivis yang ditahan akan dideportasi ke Eropa. Dalam pernyataan resmi yang dirilis Kamis (2/10), Kementerian Luar Negeri Israel menyebutkan bahwa para aktivis dipindahkan dengan aman dan prosedur deportasi sedang berlangsung.

Global Sumud Flotilla Tetap Melanjutkan Misi

Meski mengalami pencegatan, Global Sumud Flotilla menyatakan bahwa puluhan kapal lainnya tetap melanjutkan perjalanan ke Gaza. Juru bicara flotilla, Saif Abukeshek, mengungkapkan bahwa sekitar 13 kapal dengan total 200 orang, sebagian besar berasal dari Spanyol dan Italia, telah dicegat oleh pasukan Israel.

Dalam video yang diunggah melalui Instagram, Abukeshek menegaskan, “Misi kami terus berlanjut.”

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson