Media Netizen — Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan rencana kunjungannya ke Timur Tengah pada akhir pekan mendatang guna menuntaskan kesepakatan damai yang tengah dirumuskan untuk mengakhiri perang di Gaza. Langkah ini muncul di tengah negosiasi yang berjalan intensif dan menunjukkan kemajuan signifikan.
Dalam keterangannya kepada wartawan di Gedung Putih, Trump mengungkapkan kemungkinan besar ia akan terbang ke wilayah tersebut pada hari Minggu. “Saya mungkin akan pergi ke sana menjelang akhir minggu ini, mungkin tepatnya hari Minggu. Dan kita lihat saja nanti, tetapi ada kemungkinan yang sangat besar. Negosiasi berjalan sangat baik,” ujarnya, seperti dikutip dari AFP, Kamis (9/10/2025).
Negosiasi dengan Hamas dan Peran Utusan Khusus AS
Trump menyampaikan bahwa keberangkatannya dari AS dijadwalkan Sabtu (11/10) dan ia terus mengikuti perkembangan negosiasi yang berlangsung di Mesir. Ia menegaskan bahwa pembicaraan terakhir dengan Hamas menunjukkan tanda-tanda positif.
“Negosiasi terakhir kami, seperti yang Anda ketahui, adalah dengan Hamas, dan tampaknya berjalan dengan baik. Jadi kami akan memberi tahu Anda, jika itu masalahnya, kami mungkin akan berangkat pada hari Minggu, mungkin hari Sabtu,” kata Trump.
Dalam proses ini, Trump juga berkomunikasi secara intensif dengan para pejabat Timur Tengah, termasuk utusan khususnya Steve Witkoff dan menantunya Jared Kushner, yang turut bergabung dalam diskusi di Mesir.
Harapan Perdamaian di Timur Tengah
Trump menekankan pentingnya kata “Perdamaian untuk Timur Tengah” yang menjadi fokus utama dari upaya mediasi saat ini. “Itu frasa yang indah, dan kami berharap itu akan menjadi kenyataan, tetapi itu sudah sangat dekat, dan mereka melakukannya dengan sangat baik,” ujarnya.
Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, sebelumnya menyampaikan sinyal positif terkait negosiasi dan memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Trump. Proposal perdamaian yang diajukan oleh AS dengan 20 poin menjadi landasan pembicaraan yang berlangsung di Mesir.
Isi Proposal Perdamaian Trump
- Penetapan gencatan senjata
- Pembebasan seluruh sandera yang ditahan di Gaza
- Pelucutan senjata Hamas
- Penarikan bertahap pasukan Israel dari wilayah Gaza
Proposal tersebut didesain untuk menciptakan kondisi stabil dan mengakhiri konflik berkepanjangan yang melibatkan kedua belah pihak.
Sementara itu, ketegangan juga terus terjadi di wilayah tersebut. Menteri garis keras Israel sempat mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa, yang kemudian mendapat reaksi keras dari Hamas sebagai provokasi disengaja.
