Berita

SPPG Depok Minta Maaf Atas Menu MBG Pangsit dan Kentang Rebus, Klaim Sesuai Standar

— Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di kawasan Mampang, Depok, Jawa Barat, tengah menjadi sorotan publik. Menu yang terdiri dari pangsit dan kentang rebus ini viral di media sosial dan memicu beragam tanggapan dari warganet hingga orang tua murid.

SPPG Mampang 1 selaku penyedia menu MBG mengakui adanya ketidakpuasan dari pihak sekolah dan orang tua siswa. Mereka pun menyampaikan permintaan maaf atas hal ini dan berjanji melakukan evaluasi menyeluruh.

Permintaan Maaf dan Evaluasi Menu MBG

Deni Rizky Iftitah, Ahli Gizi SPPG Mampang 1, mengungkapkan, “Sebelumnya saya sampaikan permintaan maaf atas kurangnya ketidakpuasan terhadap sekolah dan bapak ibu dari orang tua murid terhadap menu yang kami sajikan.”

Menurut Deni, tim SPPG terus mengevaluasi menu MBG untuk menghindari terjadinya food wasted alias sisa makanan dalam boks bekal siswa yang tidak terhabiskan.

“Kami mencoba memahami kebutuhan sekolah dan siswanya. Kepala SPPG juga menyampaikan bahwa kami banyak menerima sisa makanan dari omprengan siswa,” ujar Deni.

Inovasi Menu dengan Karbohidrat dan Protein Alternatif

Untuk mengurangi pemborosan makanan, SPPG menghadirkan variasi pada sumber karbohidrat dan protein. Menu yang disajikan kini meliputi wortel rebus, pangsit isi daging, serta kentang rebus.

“Kami menghadirkan alternatif lain untuk karbohidrat dan protein, sehingga menyajikan kentang, wortel rebus, dan pangsit yang mengandung protein nabati dan hewani,” jelas Deni.

Meskipun tampilannya pangsit isi daging tampak kurang menggugah selera dan terbalut kulit pangsit yang digoreng, Deni memastikan penyajian menu sudah sesuai anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui peraturan Isi Piringku.

“Sebelum menyajikan, kami sudah mengacu pada anjuran Kemenkes yang mengatur agar menu mengandung karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayur, serta buah,” tambahnya.

Alasan Pergantian Menu MBG

Mustika, Kepala SPPG Dapur Mampang 1, menjelaskan alasan perubahan menu menjadi pangsit isi dan kentang rebus. Pada pekan pertama program MBG, tim menemukan banyak sisa makanan yang terbuang.

“Berdasarkan analisis ahli gizi dan tim, pada hari Rabu minggu pertama, banyak makanan tersisa yang berpotensi menjadi food wasted,” kata Mustika.

Lebih lanjut, Mustika menyebutkan bahwa hingga lima kantong berisi nasi dan sayur terbuang pada pekan pertama tersebut. Oleh karena itu, mereka merancang menu baru agar siswa tidak bosan dan mengurangi sampah makanan.

“Karena itu, pada hari Kamis kami mencoba merancang menu baru supaya anak-anak tidak bosan makan,” ujarnya.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson