Media Netizen — Serangan udara yang dilancarkan Israel di wilayah Lebanon pada Senin (6/10) waktu setempat menimbulkan korban jiwa. Setidaknya dua orang tewas dalam insiden ini, termasuk seorang pria yang sebelumnya selamat namun mengalami kehilangan penglihatan akibat ledakan pager Hizbullah tahun lalu.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa serangan tersebut menargetkan seorang anggota penting Hizbullah. Meskipun gencatan senjata telah berlaku sejak November tahun lalu, Israel terus melakukan operasi militer di Lebanon, terutama di wilayah selatan yang dianggap strategis, dengan dalih melumpuhkan kelompok Hizbullah.
Korban Tewas dan Target Serangan
Dalam pernyataan resmi yang dilansir AFP dan Al Arabiya pada Selasa (7/10/2025), militer Israel menyebutkan bahwa mereka telah menewaskan Hassan Atwi. Atwi digambarkan sebagai “teroris kunci” dalam unit pertahanan udara Hizbullah di wilayah Nabatiyeh. Istri Atwi, Zainab Raslan, yang mengemudikan kendaraan mereka saat serangan terjadi, juga tewas dalam insiden tersebut, menurut laporan National News Agency (NNA) Lebanon.
Militer Israel menuduh Atwi memimpin upaya pemulihan dan persenjataan ulang unit pertahanan udara Hizbullah, serta menjalin hubungan dan membeli peralatan dari para pemimpin unit tersebut di Iran.
Luka Lama Akibat Ledakan Pager
Laporan NNA menyebutkan bahwa Atwi sebelumnya mengalami luka parah dan kehilangan penglihatan akibat ledakan ratusan pager dan walkie-talkie yang meledak saat serangan Israel terhadap anggota Hizbullah di berbagai wilayah Lebanon tahun lalu.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengonfirmasi insiden serangan drone Israel pada Senin (6/10) yang menargetkan sebuah mobil di jalan Zebdine, distrik Nabatiyeh, Lebanon selatan. Dalam serangan tersebut, dua orang tewas dan satu lainnya mengalami luka-luka.
Serangan Lanjutan di Wilayah Bekaa dan Hermal
Militer Israel juga melaporkan penyerangan terhadap sebuah kompleks militer yang digunakan Hizbullah untuk pelatihan di wilayah Bekaa, Lebanon bagian timur. Selain itu, dua serangan udara lain dilaporkan mengenai wilayah Provinsi Hermal di timur laut Lebanon, menurut NNA.
Kondisi Sipil dan Tuntutan PBB
Pekan lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memverifikasi kematian 103 warga sipil di Lebanon sejak gencatan senjata diberlakukan pada November tahun lalu. PBB menegaskan perlunya penghentian penderitaan warga sipil yang terus berlangsung akibat konflik ini.






