Berita

Santri Ceritakan Mencekamnya Terjebak 3 Hari di Reruntuhan Ponpes Sidoarjo

— Peristiwa ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo menyisakan kisah pilu dari para santri yang menjadi korban. Muhammad Wahyudi, santri berusia 13 tahun asal Surabaya, berhasil selamat setelah terjebak di reruntuhan selama tiga hari penuh ketidakpastian dan kegelapan.

Wahyudi kini tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Sidoarjo. Ia mengenang momen menegangkan saat terperangkap di bawah tumpukan beton yang runtuh. “Saat sadar, saya hanya melihat reruntuhan di sekitar. Di bawah kaki saya ada teman yang juga masih hidup, tapi kami sama-sama tidak bisa bergerak. Kami hanya bisa berbaring dalam suasana yang gelap dan pengap,” ujarnya.

Menghadapi Kegelapan dan Ketidakpastian Waktu

Selama tiga hari terperangkap, Wahyudi hanya bisa tidur dan bangun dalam kegelapan total. Ia tidak mengetahui kapan pagi atau malam datang, hidupnya seolah berhenti dalam reruntuhan tersebut. “Saya bersyukur karena akhirnya tim Basarnas berhasil menyelamatkan kami setelah tiga hari,” lanjutnya dengan penuh rasa syukur.

Kesaksian Santri Lain yang Tertimpa Reruntuhan

Pengalaman serupa juga diceritakan oleh Putra, santri berusia 13 tahun asal Surabaya. Pada saat kejadian, Putra sedang mengambil air wudhu dan mulai melaksanakan salat Ashar ketika bangunan tiba-tiba roboh dan menimpanya.

Kisah mereka menambah duka atas insiden yang menimpa Pondok Pesantren Al-Khoziny. Tim evakuasi masih bekerja keras membersihkan reruntuhan dan mencari korban yang diduga masih tertimbun.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson