Media Netizen — Chiki Fawzi, selebritas sekaligus influencer Indonesia, menceritakan pengalaman emosional saat meminta restu kepada ayahnya, Ikang Fawzi, untuk bergabung dalam aksi kemanusiaan Global Sumud Flotilla ke Gaza. Meski sudah tiba di Tunisia, Chiki akhirnya tidak bisa ikut berlayar karena berbagai kendala teknis.
Perempuan yang juga berprofesi sebagai ilustrator itu mengungkapkan bagaimana awalnya sang ayah merespons permohonannya dengan canda dan kekhawatiran. “Ayah bilang aku gila sih,” ujar Chiki sambil tertawa saat berbincang di program Rumpi: No Secret Trans TV, Jumat (3/10/2025).
Permintaan Izin dan Penjelasan kepada Ayah
Chiki mengisahkan bagaimana ia mencoba memberikan gambaran dan meyakinkan Ikang Fawzi sebelum berangkat. “Jadi pas aku habis daftar, aku kasih kisi-kisi dulu ke ayah. ‘Ayah jadi ada gini, gini, gini, aku daftar. Terus kata teman aku, aku kayaknya dipilih deh’,” ujarnya.
Namun, sang ayah tak langsung memberi izin. “‘Ade gila? Gak, Ayah belum bisa kasih izin’. Aku jadi diam dan berusaha memberi pemahaman kepada ayah,” tutur Chiki.
Chiki menjelaskan bahwa perhatian terhadap Palestina sudah ada sejak lama, apalagi saat kuliah di Malaysia di mana banyak temannya berasal dari Palestina.
Upaya Ikang Fawzi Mencari Informasi
Ikang Fawzi bahkan menghubungi sejumlah ustaz yang dikenalnya, seperti Ustaz Bachtiar Nasir dan Ustaz Husein Gaza, untuk mendapatkan info terkait aksi tersebut. “Ayah datang ke tempat pengumuman siapa saja yang terpilih berangkat ke Tunisia, ayah kayak mau cari dulu. Tapi, ternyata pas itu aku udah dipanggil ke depan,” kenang Chiki.
Perasaan haru menyelimuti dirinya saat itu. “Aku kayak nangis gitu. Ya Allah, semoga Ayah rida ya. Aku harus pergi, aku butuh rida Ayah, dan Ayah paham,” lanjutnya.
Perjalanan dan Kekecewaan Tak Bisa Berlayar
Ikang Fawzi turut mengantarkan Chiki ke bandara saat keberangkatan ke Tunisia. Selama perjalanan dan menunggu kepastian ikut berlayar, Chiki selalu mengingat doa dan restu ayahnya.
Namun, sayangnya Chiki tidak dapat ikut berlayar karena sejumlah kapal mengalami kerusakan mendadak, yang menyebabkan tidak semua aktivis dari berbagai negara dapat berangkat. Hal ini diduga akibat sabotase yang bertujuan menghentikan aksi kemanusiaan tersebut.
“Aku udah siap ya. Bukan siap untuk melawan ya,” tegas Chiki.