Berita

Rahasia Rapid Test MBG di SPPG Polri yang Efektif Cegah Keracunan Makanan

— Menjaga keamanan dan mutu makanan menjadi prioritas utama dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan di sekolah-sekolah. Di balik kesuksesan program ini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri berperan penting dengan menerapkan metode rapid test guna memastikan setiap hidangan aman dikonsumsi.

Kunjungan detikcom ke SPPG Polri di Pejaten, Jakarta Selatan, memperlihatkan betapa ketatnya pengawasan di dapur yang selalu terjaga kebersihannya. Rapid test menu MBG dilakukan secara menyeluruh demi mencegah risiko keracunan makanan bagi para siswa.

Proses Rapid Test Menu MBG di SPPG Polri

Brigjen dr. Nyoman Edy, Ketua Bidang Pengawasan Gizi dan Makanan Gugus Tugas MBG Mabes Polri, menjelaskan bahwa rapid test menu MBG di SPPG Polri terdiri dari dua tahap utama. Tahap pertama adalah metode organoleptik, di mana petugas menilai bau, rasa, dan tekstur makanan secara langsung.

“Metode organoleptik ini melibatkan pengamatan, penciuman, dan pencicipan makanan untuk menentukan kelayakannya,” kata Nyoman.

Setelah tahap ini, jika makanan dinilai aman, petugas melanjutkan ke tahap kedua yaitu pengujian menggunakan reagen khusus.

Alat dan Cara Pengujian Rapid Test di SPPG Polri

Menurut drg. Tetty Seppriyanti, anggota Bidang Pengawasan Gizi dan Makanan Gugus Tugas MBG Mabes Polri, rapid test yang digunakan adalah alat food safety yang dapat mendeteksi kandungan berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit, dan formalin.

Proses pengujian dimulai dengan pengambilan sampel makanan sebanyak 10-20 gram. Sampel kemudian dihancurkan dan dicampur dengan air sebelum dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi reagen spesifik.

“Reagen ini bereaksi dengan zat berbahaya, dan perubahan warna pada tabung menunjukkan tingkat kontaminasi,” jelas Tetty. Warna yang semakin pekat menandakan kandungan zat berbahaya yang lebih tinggi dan makanan tidak layak dikonsumsi.

Waktu yang diperlukan untuk pengujian arsen sekitar 20 menit, sementara untuk zat lain sekitar 10 menit per tes. Rapid test dilakukan mulai pukul 05.30 WIB sebelum makanan dikirim ke sekolah-sekolah.

Dukungan dan Pengakuan dari Badan Gizi Nasional dan DPR

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan seluruh SPPG akan mengikuti jejak SPPG Polri dengan menyediakan alat rapid test demi mencegah kasus keracunan. Langkah ini juga diperkuat oleh instruksi Presiden agar dapur SPPG dilengkapi dengan fasilitas rapid test.

“Standar bangunan dan penerapan rapid test di SPPG Polri sudah sangat baik sehingga kita dorong seluruh SPPG untuk meniru,” ujar Dadan di kompleks parlemen, Jakarta Pusat.

Legislator Komisi IX DPR RI, Irma Chaniago, turut memberikan apresiasi. Ia menyebut bahwa dari sekitar 600 SPPG yang dinaungi Polri, tidak ditemukan kasus keracunan pada penerima manfaat MBG.

“Dapur yang dikelola Polri sudah sesuai standar sehingga tidak ada laporan keracunan,” ungkap Irma dalam rapat kerja bersama BGN dan Menteri Kesehatan di Gedung DPR.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson