Tekno & Sains

Program AIM ASEAN Latih 100 Ribu UMKM Kuasai Kecerdasan Buatan

— Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kini semakin diakui sebagai tulang punggung perekonomian Asia Tenggara. Namun, tantangan digital masih menjadi kendala bagi banyak pelaku usaha dalam mengembangkan bisnis mereka.

Menjawab kebutuhan tersebut, ASEAN Foundation meluncurkan program ambisius bernama AI for MSME Advancement in ASEAN (AIM ASEAN) yang bertujuan melatih 100.000 pengusaha UMKM di kawasan untuk menguasai kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam dua tahun mendatang.

Kolaborasi Multi Negara dan Lembaga

Program ini dijalankan bekerja sama dengan sembilan organisasi lokal dari negara-negara ASEAN, sekaligus menggandeng Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) yang didukung oleh Google.org dan Asian Development Bank (ADB). Langkah ini diharapkan memperkuat ekosistem digital UMKM di kawasan.

“Pelatihan ini dirancang untuk mengatasi tantangan nyata yang dihadapi UMKM. Fokus materi meliputi penerapan AI untuk meningkatkan efisiensi operasional, penjualan daring, dan pengelolaan keuangan,” ujar Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, dalam keterangan resmi, Jumat (3/10/2025).

Materi Praktis Sesuai Konteks Lokal

Menurut Piti, AIM ASEAN menggunakan pendekatan praktis yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lokal di masing-masing negara. Dengan demikian, pelaku UMKM dapat langsung mengimplementasikan teknologi AI dalam kegiatan bisnis sehari-hari.

Selain pelatihan, program ini juga menggelar forum nasional dan regional yang melibatkan pembuat kebijakan serta para ahli. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem yang mendukung kemajuan UMKM berbasis AI di ASEAN.

“AIM ASEAN merupakan langkah strategis mempersiapkan UMKM menyambut era digital dan mendukung visi besar ASEAN Vision 2045, yaitu membangun ekonomi regional yang tangguh, inklusif, dan berorientasi masa depan,” tambah Piti.

Teknologi AI sebagai Peluang untuk Semua

Sementara itu, CEO AVPN, Naina Subberwal Batra, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam transformasi tenaga kerja. Menurutnya, teknologi AI harus menjadi peluang yang dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk pelaku UMKM.

“Melalui AI Opportunity Fund, kami bekerja sama dengan mitra lokal yang memahami kebutuhan komunitas masing-masing. Hal ini penting agar pelatihan relevan, inklusif, dan mudah dijangkau,” jelas Naina.

Dia meyakini setiap pelaku usaha berhak memperoleh manfaat dari pertumbuhan ekonomi digital yang didorong oleh AI.

Dukungan Regional dan Implementasi di Indonesia

Program AIM ASEAN mendapat dukungan dari ASEAN Coordinating Committee on MSMEs (ACCMSME) sebagai bagian dari strategi regional untuk memperkuat pertumbuhan UMKM. Di Indonesia, proyek ini melibatkan KUMPUL Impact dan Kaizen Collaborative Impact.

Sementara itu, organisasi lain yang terlibat di negara-negara ASEAN antara lain Big BWN Project di Brunei, Kenan Foundation Asia yang beroperasi di Thailand, Vietnam, dan Kamboja, serta Limitless Lab di Filipina.

Dengan jangkauan luas ini, AIM ASEAN diharapkan mampu meningkatkan keterampilan digital para pelaku UMKM sekaligus memperkuat konektivitas ekonomi ASEAN menuju tahun 2045.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Mamet Janzuke