Media Netizen — Agung Gumilar Saputra menjadi sorotan setelah dilantik sebagai Asisten Khusus Presiden Prabowo Subianto di bidang Analisa Data Strategis. Meski namanya jarang muncul di publik, perjalanan karier Agung menyimpan kisah menarik yang menghubungkannya dengan Prabowo sejak 1997.
Lulusan SMA Taruna Nusantara ini menapaki jalur pendidikan dan karier yang unik, menggabungkan pengalaman militer dan keahlian teknologi informasi tingkat internasional. Perjalanan panjangnya membentuk kapasitasnya sebagai analis data strategis di lingkup pemerintahan.
Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Militer
Agung memiliki gelar Master dalam bidang Applied Computer & Information Technology dari Oslo Metropolitan University, Norwegia, dengan tesis mengenai quantum computing. Sebelumnya, ia meraih gelar MM (Management) dari Swiss German University Indonesia pada 2006, MBA (Finance) dari Hochschule Konstanz Jerman, serta MComm (Accounting) dari Curtin University Australia pada 2016. Saat ini, Agung juga mengikuti program doktoral di IPDN dan SBM ITB.
Hubungan Agung dengan Prabowo berawal dari beasiswa yang diinisiasi Prabowo pada 1997. Setelah lulus dari SMA Taruna Nusantara, Agung melanjutkan studi di Virginia Military Institute, Amerika Serikat, dan meraih gelar B.Sc di bidang Civil Engineering.
Setelah menyelesaikan pendidikan, Agung bergabung sebagai perwira TNI AD melalui jalur perwira karier dengan pangkat Letnan Dua Infanteri di Kopassus, satuan elite militer Indonesia. Ia bertugas di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus hingga memutuskan pensiun dini pada 2005.
Karier dan Kiprah di Dunia Teknologi serta Politik
Pasca pensiun, Agung menjadi asisten pribadi dan asisten sorot Prabowo dengan tanggung jawab utama menganalisis data dan menyiapkan materi strategi serta presentasi. Ia termasuk generasi alumni SMA Taruna Nusantara yang menyaksikan berdirinya Partai Gerindra.
Pada Pemilu 2009, Agung maju sebagai calon legislatif DPR RI dari Dapil X Jawa Barat, yang mencakup Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kuningan, dan Kota Banjar, namun belum terpilih. Setelah itu, ia memilih fokus menimba ilmu selama hampir satu dekade.
Selama masa studi di luar negeri, Agung mendirikan perusahaan jasa di Australia dan startup ClearKarbon Exchange di Norwegia, di mana ia menjabat sebagai Chief Technology Officer. Pada 2024, ia kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Tim Asistensi yang dipimpin Sjafrie Sjamsoeddin.
Dalam tim ini, Agung berperan dalam menyusun langkah implementasi program strategis, merumuskan kebijakan dan landasan hukum, serta mendesain badan-badan baru pemerintah.
Penunjukan sebagai Asisten Khusus Presiden
Pengalaman di Tim Asistensi membuka jalan bagi Agung untuk masuk ke Istana pada awal 2025. Bersama Dirgayuza Setiawan, ia sempat menjabat sebagai Staf Khusus Presiden sebelum resmi dilantik menjadi Asisten Khusus Presiden Bidang Analisa Data Strategis.
Penempatan ini menegaskan kepercayaan Presiden Prabowo pada kemampuan Agung dalam mengolah data strategis untuk mendukung pengambilan keputusan tingkat tinggi.