Media Netizen — Tragedi ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Kapolda Jawa Timur, Irjen Nanang Avianto, menegaskan bahwa proses penyelidikan kasus ini akan berjalan secara objektif dan transparan, tanpa memandang siapa pun yang terlibat.
“Setiap orang sama kedudukannya di depan hukum. Kami tegaskan tidak ada perlakuan khusus bagi siapa pun,” ujar Nanang, Kamis (9/10/2025), seperti diberitakan detikJatim.
Penegakan Hukum Jadi Prioritas
Nanang menegaskan kepada masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan kasus runtuhnya Ponpes Al Khoziny, agar tetap taat pada aturan hukum yang berlaku. Hal ini penting agar proses hukum dapat berjalan lancar dan hasilnya dapat segera diketahui.
“Jadi semuanya saya ingin untuk patuh terhadap aturan yang ada dulu,” tegasnya.
Progres Penyelidikan Dipantau Ketat
Kapolda juga menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen memantau perkembangan proses hukum kasus tersebut secara ketat. Ini bertujuan agar pertanggungjawaban hukum dapat segera dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku di Indonesia sebagai negara hukum.
“Jadi supaya kita tahu bagaimana progres ini berlangsung dan kemudian mengenai pertanggungjawaban kepada hukum karena kita ingat kita ini kan negara hukum,” jelas Nanang.
Polda Jawa Timur sebelumnya telah membentuk tim gabungan khusus untuk menyelidiki penyebab ambruknya musala di Ponpes Al Khoziny yang menewaskan sejumlah santri. Hingga saat ini, identifikasi korban terus dilakukan secara menyeluruh.