Media Netizen — Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang akan digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada 5 Oktober 2025, Kepolisian Daerah Metro Jaya mengambil langkah antisipasi guna menjaga kelancaran arus lalu lintas. Kegiatan besar ini diprediksi akan memicu kemacetan di kawasan sekitar Monas, sehingga perlu penanganan khusus.
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya pun menyiapkan rekayasa lalu lintas serta menurunkan ribuan personel untuk mengamankan dan mengatur arus kendaraan selama acara berlangsung. Hal ini disampaikan langsung oleh Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Robby Hefados, dalam konferensi pers pada Kamis (2/10/2025).
Personel Disiagakan dalam Dua Shift
Menurut Kompol Robby, sebanyak 1.000 personel dari Ditlantas dan Satuan Lalu Lintas Polres jajaran akan diterjunkan. Mereka akan bertugas secara bergantian dalam dua shift untuk memastikan pengamanan berjalan optimal tanpa mengganggu mobilitas warga.
“Kami sudah menyiapkan personel dalam dua shift. Shift pertama bertugas sejak pagi hingga pukul 15.00 WIB, dan shift kedua melanjutkan tugas dari pukul 15.00 WIB sampai acara selesai,” jelasnya.
Rute Parade Alutsista dan Pengamanan Khusus
Puncak acara HUT TNI akan dimeriahkan dengan parade alat utama sistem senjata (alutsista) yang melintasi kawasan Monas dan sekitarnya. Polda Metro Jaya memetakan dua rute utama parade tersebut agar pengaturan lalu lintas bisa dilakukan dengan efektif.
- Rute pertama: melintasi Jalan Merdeka Selatan, Timur, Utara, Barat, dan Jalan Juanda.
- Rute kedua: dimulai dari Tugu Tani, berlanjut ke Jalan Kwitang, putar balik sebelum Senen, kembali ke Tugu Tani, lalu masuk kembali melalui pintu Gambir.
Kompol Robby menambahkan, hari ini akan digelar tactical floor game (TFG) sebagai simulasi pengamanan lalu lintas saat acara berlangsung. Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengelola potensi kemacetan sehingga arus kendaraan tetap lancar.
“Kami akan menghitung potensi kemacetan yang mungkin terjadi agar pengamanan bisa dikelola dengan baik, dan masyarakat tetap dapat beraktivitas tanpa terganggu,” ujarnya.