Berita

PM Qatar dan Kepala Intelijen Turki Ikut Negosiasi Damai Gaza di Mesir

— Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, turun langsung ke Sharm El-Sheikh, Mesir, untuk menghadiri perundingan damai terkait konflik Gaza yang telah berlangsung selama dua tahun. Kehadiran tokoh penting ini menunjukkan keseriusan para mediator dalam mencari solusi mengakhiri perang dahsyat yang melanda Jalur Gaza.

Selain Qatar, delegasi Turki yang dipimpin oleh Kepala Intelijen Ibrahim Kalin juga ikut serta dalam negosiasi yang melibatkan Hamas dan Israel. Perundingan ini berlangsung di tengah upaya keras mengakhiri permusuhan yang telah menimbulkan kerusakan besar dan penderitaan bagi warga Gaza.

Peran Turki dan Qatar dalam Negosiasi Damai Gaza

Kantor berita Anadolu melaporkan bahwa delegasi Turki melakukan berbagai perundingan dengan pejabat dari Amerika Serikat, Mesir, Qatar, serta perwakilan Hamas sebelum memasuki negosiasi tidak langsung dengan Israel. Ibrahim Kalin menjadi tokoh kunci yang memfasilitasi komunikasi di antara pihak-pihak yang bertikai.

Kementerian Luar Negeri Qatar menegaskan, keikutsertaan Sheikh Mohammed dalam fase krusial ini menandai tekad kuat para mediator untuk mencapai kesepakatan damai yang diharapkan dapat mengakhiri konflik panjang di Gaza.

Optimisme AS dan Perayaan Dua Tahun Konflik

Di Washington, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan keyakinannya bahwa ada peluang nyata tercapai perdamaian di Gaza. Pernyataan ini disampaikan saat Israel memperingati dua tahun serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu konflik besar-besaran.

Trump menyebutkan, negosiasi yang berlangsung berdasarkan rencana 20 poin yang diajukan bulan lalu menunjukkan kemajuan. Ia juga menegaskan komitmen AS untuk memastikan kepatuhan semua pihak jika tercapai gencatan senjata.

Reaksi Hamas dan Tekanan Global

Pejabat senior Hamas, Fawzi Barhoum, menyebut serangan 7 Oktober sebagai respons terhadap upaya Israel menghancurkan perjuangan Palestina. Ia menambahkan bahwa Hamas tengah berupaya mengatasi berbagai rintangan demi meraih kesepakatan di Mesir.

Tekanan internasional untuk mengakhiri perang semakin meningkat, mengingat kehancuran besar di Gaza, ancaman kelaparan yang diakui PBB, dan kondisi sandera Israel yang masih belum jelas nasibnya.

Kontroversi dan Tuduhan Pelanggaran HAM

Pada bulan lalu, PBB menuduh Israel melakukan genosida di Gaza, sementara kelompok HAM menuduh Hamas melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam serangan 7 Oktober. Kedua pihak membantah tuduhan tersebut, menambah kompleksitas masalah yang harus diatasi dalam perundingan damai.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson