Media Netizen — Kota Nice di Prancis selatan kembali dikejutkan oleh insiden penembakan yang menewaskan dua orang dan melukai lima lainnya. Kejadian yang berlangsung pada Jumat malam (3/10) waktu setempat ini terjadi di Les Moulins, sebuah kawasan yang dikenal sebagai pusat aktivitas peredaran narkoba di kota tersebut.
Menurut laporan warga setempat yang dikutip oleh surat kabar Nice-Matin, penyerang menggunakan senjata Kalashnikov setelah keluar dari kendaraan sebelum melarikan diri dari lokasi kejadian. Kondisi dua korban luka-luka tergolong serius, dengan salah satunya mengalami luka sangat berat, kata otoritas setempat.
Wali Kota Nice Desak Penanganan Lebih Keras
Wali Kota Nice, Christian Estrosi, melalui akun media sosialnya, mengonfirmasi bahwa penembakan itu merupakan bagian dari aksi kejahatan yang berkaitan dengan narkoba. Ia menyebutkan bahwa insiden tersebut melibatkan penggunaan senjata otomatis.
Estrosi juga mengungkapkan telah berkomunikasi dengan Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, dan mendesak penegakan hukum yang lebih tegas terhadap imigrasi ilegal. Ia berpendapat bahwa imigrasi yang tidak terkontrol turut memicu kejahatan narkoba dan terorisme di kawasan tersebut.
Penyelidikan dan Penambahan Keamanan
Jaksa Damien Martinelli menyatakan penembakan ini “kemungkinan besar” terkait perdagangan narkoba. Pihak berwenang berencana menambah pengamanan dengan mengerahkan bala bantuan untuk mengamankan Les Moulins dan sekitarnya pada Sabtu (4/10).
Wali Kota juga meminta agar bala bantuan permanen diterjunkan guna menjaga keamanan di kawasan yang telah berulang kali menjadi pusat kejahatan tersebut.
Para pejabat kini tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait pembunuhan dan percobaan pembunuhan yang diduga dilakukan oleh geng terorganisir. Kejadian ini mengingatkan kembali tragedi pada Juli 2024, ketika tujuh anggota sebuah keluarga, termasuk empat anak-anak, tewas akibat serangan pembakaran di wilayah yang sama.
Baca juga: Jurnalis Foto Prancis Tewas Akibat Serangan Drone di Ukraina
