Media Netizen — Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, melakukan peninjauan langsung pembangunan Jalan Air Dingin yang terletak di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Proyek ini menjadi penghubung penting antara Solok dan Solok Selatan yang telah lama dinantikan oleh masyarakat setempat.
Andre menyampaikan, pembangunan jalan ini ditargetkan dapat mulai dikerjakan paling cepat pada pertengahan Desember 2025. Pengerjaan proyek infrastruktur strategis tersebut didukung oleh anggaran yang berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara.
Anggaran Rp 317 Miliar untuk Jalan dan Jembatan
Andre menjelaskan bahwa pembangunan jembatan yang merupakan bagian dari proyek ini sudah dimulai dengan nilai kontrak sebesar Rp 20 miliar. Sementara untuk pembangunan jalan Air Dingin, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 297 miliar yang diambil dari SBSN.
“Jembatan sudah mulai dibangun nilainya Rp 20 miliar. Lalu sisanya nanti untuk pembangunan jalan Air Dingin senilai Rp 297 miliar akan menggunakan anggaran SBSN,” jelas Andre saat didampingi Bupati Solok Jon Firman Pandu, Wakil Bupati Solok Candra, dan Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional II Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Sumatera Barat, Masudi, Selasa (7/10/2025).
Proses Lelang dan Target Pengerjaan
Andre mengungkapkan proses lelang proyek jalan Air Dingin akan dilakukan pada akhir Oktober 2025 dan pemenang lelang akan diumumkan paling lambat awal Desember. Dengan demikian, pengerjaan jalan diperkirakan dapat dimulai pada pertengahan bulan yang sama.
“Jadi untuk pengerjaannya bisa dilakukan paling cepat pertengahan Desember,” ungkapnya.
292 Rumah Terdampak, Pemerintah Diminta Segera Menyelesaikan Pembebasan Lahan
Dalam proyek pembangunan ini, terdapat 292 rumah yang akan terdampak. Oleh karena itu, Andre mendorong pemerintah daerah untuk segera menyelesaikan persoalan pembebasan lahan agar tidak menghambat progres pembangunan.
“Dengan proyek SBSN Rp 297 miliar ini akan ada rumah yang terdampak sebanyak 292 rumah. Ini yang sudah didata oleh balai jalan. Saya minta tolong sama pak bupati, pak camat, pak wali nagari, ketua KAN, tolong dikoordinasikan dengan warga. Karena jalan ini dibuat dengan lebar 10 meter, jadi ada 292 rumah yang akan terdampak,” jelas Andre.
Andre juga meminta agar sosialisasi kepada warga dilakukan secara intensif agar anggaran yang sudah diperjuangkan tidak ditarik kembali oleh pemerintah.
“Saya minta tolong pak camat, ketua KAN, dan pak wali nagari, dan pak bupati, sosialisasikan kepada warga. Jangan sampai anggaran yang sudah kita perjuangkan susah payah ini ditarik lagi oleh pemerintah,” tambahnya.
Komitmen Pemerintah Pusat untuk Infrastruktur di Sumatera Barat
Andre menegaskan pembangunan Jalan Air Dingin merupakan bagian dari komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk pemerataan infrastruktur di seluruh Indonesia, termasuk Sumatera Barat.
“Ini komitmen pemerintahan Presiden Prabowo melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumbar untuk menyelesaikan permasalahan infrastruktur di Sumbar, salah satunya jalan Air Dingin yang sudah lama rusak,” ujar Andre.
Bupati Solok Pastikan Pembebasan Lahan Tidak Merugikan Warga
Bupati Solok, Jon Firman Pandu, berjanji akan segera menuntaskan pembebasan lahan terkait 292 rumah yang terdampak pembangunan jalan ini. Ia meyakinkan masyarakat bahwa proses ganti rugi akan dilakukan secara adil dan tidak merugikan warga.
“Kita ganti untung. Pak camat, pak wali nagari, pak ketua KAN, dan tokoh masyarakat kita komunikasikan segera,” ucap Jon Pandu.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan pembangunan Jalan Air Dingin mencerminkan sinergi antara pemerintah pusat, Provinsi Sumatera Barat, dan Kabupaten Solok. Mereka berkomitmen menyediakan akses jalan yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.
Harapan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional
Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional II, Masudi, menekankan pentingnya dukungan penuh dari semua pihak, terutama pemerintah daerah, untuk memastikan kelancaran pembebasan lahan. Ia berharap antusiasme dari DPR dan pemerintah daerah menjadi faktor penentu keberhasilan proyek ini.
“Kami lihat Pak Andre Rosiade begitu antusias dan semangat membangun jalan ini. Sekarang kami berharap Pemda lebih serius memastikan pembebasan lahan yang akan dibangun agar target kita semua bisa terwujud,” tutup Masudi.






