Hiburan & Gaya Hidup

Nadya Almira Berjanji Bantu Korban Tabrakan Meski Tak Ingin Beri Janji Berlebihan

— Kisah kecelakaan yang melibatkan Nadya Almira kembali menjadi sorotan setelah keluarga korban, Adnan, angkat suara soal pertanggungjawaban. Peristiwa yang terjadi sekitar 12-13 tahun lalu itu meninggalkan luka mendalam bagi Adnan, yang hingga kini belum pulih sepenuhnya dan belum dapat beraktivitas normal.

Keluarga korban, terutama adik Adnan bernama Hanny, mengungkapkan kondisi kakaknya yang semakin memburuk dan keluhan tak kunjung mendapat respons dari Nadya. Setelah berita ini viral, pesinetron Denny Sumargo turun tangan sebagai mediator untuk mempertemukan kedua belah pihak.

Nadya Almira Janji Bantu Sebisa Mampu

Pada Minggu (5/10/2025), Nadya Almira datang langsung ke rumah Adnan di Bekasi, Jawa Barat. Dalam pertemuan tersebut, Nadya menyatakan kesiapannya membantu sesuai kemampuan yang dimiliki.

“Doakan saya ada rezekinya, nanti saya bantu sebisa saya, yang bisa saya bantu pasti,” ujar Nadya Almira.

Namun, Nadya memilih untuk tidak memberikan janji berlebihan agar keluarga Adnan tidak kecewa. Ia menegaskan bahwa dirinya berusaha maksimal membantu tanpa menciptakan harapan yang sulit dipenuhi.

“Nadya gak mau janjiin apa-apa, yang bisa Nadya janjiin, Nadya mau berusaha maksimal bantuin Adnan. Itu saja, supaya Hanny juga gak berharap sama Nadya. Nanti kecewa berharap sama manusia. Nadya kan juga banyak salah,” tambahnya.

Selain itu, Nadya menegaskan komitmennya untuk terus menjaga hubungan kekeluargaan dengan Adnan dan keluarga, tanpa niatan meninggalkan atau mengabaikan mereka.

Kronologi dan Tanggung Jawab Saat Kecelakaan

Dalam podcast bersama Denny Sumargo yang diunggah pada 2 Oktober 2025, Nadya mengingat kembali kejadian kecelakaan tersebut. Ia menjelaskan saat itu mengendarai mobil dengan kecepatan sekitar 40 km/jam dan dalam kondisi pulang dari syuting yang membuatnya kurang fokus.

“Ingatnya Nad itu, dia itu motong dan pelan di depan Nad. Kaget banget Bang karena memang ya kondisi pulang syuting, gak fokus. Terus Nad banting setir dan nabrak beton,” tutur Nadya.

Kecelakaan tersebut membuat Nadya pingsan dan baru sadar saat sudah berada di rumah sakit dengan jahitan di bibir akibat benturan keras.

“Tabrak beton, habis itu Nad pingsan. Gak ingat apa-apa lagi. Gak tahu dari mobil itu gimana caranya bisa sampai rumah sakit, udah gak sadar. Bangun pas dijahit dan langsung histeris, terus disuntik lagi obat tidur karena kan histeris banget,” ungkapnya.

Nadya juga menanyakan kondisi Adnan dan mengaku bertanggung jawab atas biaya pengobatan korban. Namun, ia mengakui kondisi finansialnya kala itu juga sedang sulit sehingga meminta bantuan polisi untuk mencari solusi.

“Nadya kan gak punya uang banyak juga saat itu, kehabisanlah uang ini. Udah bingung banget mau nyari dana di mana lagi dan setoran sudah hampir setiap hari, Rp 10 juta, Rp 10 Juta, Rp 10 juta,” jelasnya.

Akhirnya, tercapai kesepakatan damai yang ditandatangani di hadapan polisi. Nadya juga memberikan tambahan dana sekitar Rp 40 juta dari hasil penjualan tanah warisan ayahnya.

“Kekumpul sekitar Rp 40 juta, kami sebutkan kita bisanya segini, kita udah benar-benar gak ada uang lagi. Ya udah, akhirnya kami kasih ke mereka segitu. Jadi yang inget, totalnya sekitar Rp 175 juta sampai 180 juta, tapi gak lebih dari Rp 185 juta,” tutur Nadya.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Venicka Arlia Putriana