Media Netizen — Pemerintah menyiapkan generasi muda Indonesia agar siap bersaing di era ekonomi digital yang semakin dinamis. Salah satu langkah strategisnya adalah melalui Garuda Spark Innovation Hub, pusat inovasi yang diharapkan mampu melahirkan jutaan talenta digital dan technopreneur.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menetapkan target ambisius yakni mencetak empat juta talenta digital dari program ini. Upaya tersebut menjadi bagian dari persiapan menghadapi bonus demografi Indonesia pada tahun 2030 yang diperkirakan akan memberikan peluang besar bagi pengembangan sumber daya manusia.
Garuda Spark Jadi Wadah Kolaborasi Talenta Digital
Dalam acara peresmian Garuda Spark Innovation Hub di Jakarta pada Jumat, 3 Oktober 2025, Meutya menjelaskan bahwa pemerintah menaikkan target talenta digital nasional dari sembilan juta menjadi 12 juta orang. Dari jumlah tersebut, Garuda Spark diharapkan dapat menginisiasi empat juta penerima manfaat, terbagi rata antara talenta digital dan technopreneur.
“Kita menargetkan pada ujungnya 4 juta penerima manfaat, 2 juta talenta digital dan 2 juta technopreneur hanya dari inovasi ini saja,” ujar Meutya.
Garuda Spark Innovation Hub saat ini sudah hadir di Bandung dan Jakarta, dengan rencana ekspansi ke Medan dan Aceh. Selain itu, program ini akan diperluas ke tingkat kabupaten dan kota untuk memperkuat ekosistem digital di seluruh Indonesia.
Ekspansi Garuda Spark dan Sinergi Ekosistem Digital
Meutya menegaskan, dalam dua tahun ke depan Garuda Spark bakal terkoneksi dengan ekosistem digital global agar talenta-talenta muda Indonesia dapat berkompetisi di kancah internasional.
“Garuda Spark kami bentuk untuk semangat kemajuan generasi muda kita dalam mempersiapkan kapabilitas di era ekonomi digital. Program ini disusun dengan beberapa fase, fase pondasi dan hari ini kita lakukan aktivasi langsung,” jelas Menkomdigi.
Optimisme di Tengah Tantangan Industri Teknologi
Meski industri teknologi global tengah menghadapi tantangan, Meutya mengajak para pelaku startup untuk tetap optimistis dan tidak gentar.
“Kita tahu ada istilah winter is coming untuk industri teknologi, tetapi kita tidak boleh merasa lemah dengan ucapan tersebut. Kita yakin potensi Indonesia sangat besar dan tentu ekosistem digital kita akan bangkit,” tutup Meutya.