Berita

Menkes Ungkap Lebih dari 100 Dapur MBG Kini Kantongi Sertifikat Higiene

— Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan perkembangan signifikan terkait dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hingga awal Oktober 2025, sudah lebih dari 100 dapur MBG memperoleh Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS), sebuah pencapaian yang meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir.

Dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025), Budi Gunadi menyebutkan bahwa sebelumnya jumlah dapur MBG bersertifikat higiene baru sekitar 20-an. Namun dalam dua hingga tiga hari terakhir, angka tersebut melonjak dari 36 menjadi 96, dan kini telah melewati angka 100.

Target SLHS untuk Seluruh SPPG dalam Sebulan

Budi Gunadi menegaskan pemerintah bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan seluruh Sekolah Pengelola Pangan Gratis (SPPG) dapat memperoleh SLHS dalam waktu maksimal satu bulan ke depan. “Saya dan Pak Dadan sudah menetapkan target paling lama satu bulan seluruh SPPG harus memiliki sertifikat resmi ini,” ujarnya.

Sertifikat HACCP dan Halal Jadi Standar Tambahan

Selain SLHS, Menkes juga menegaskan bahwa setiap SPPG wajib memiliki sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP). Sertifikat ini penting sebagai standar gizi dan pengelolaan risiko dalam penyediaan makanan.

“Proses HACCP berkaitan erat dengan standar gizi dan manajemen risiko yang harus diterapkan di setiap dapur,” jelas Budi.

Lebih lanjut, setiap dapur MBG juga akan diwajibkan memiliki sertifikat halal. Budi menyebutkan proses sertifikasi ini akan melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai bagian dari upaya standarisasi yang menyeluruh.

Kolaborasi Kemenkes, BPOM, dan BGN Percepat Sertifikasi

Budi Gunadi menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan, BPOM, dan BGN akan bekerja sama melakukan percepatan proses sertifikasi. Tujuannya agar proses tersebut berlangsung cepat, kualitas sertifikat terjaga, dan biaya izin tidak memberatkan.

“Kami juga membahas akselerasi dari masing-masing penerbit sertifikasi supaya prosesnya efisien dan tidak mahal,” pungkasnya.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson