Tekno & Sains

Mengenal Peristiwa Ekstrem Laut Merah 6,2 Juta Tahun Lalu yang Mengubah Bumi

— Laut Merah menyimpan cerita panjang dan penuh gejolak yang terjadi jauh sebelum tercatat dalam kitab suci seperti Alkitab dan Al-Qur’an. Sekitar 6,2 juta tahun lalu, jalur air sempit yang memisahkan benua Afrika dan Asia ini mengalami pengeringan total, mengubah dasar laut menjadi dataran asin yang luas.

Kejadian tersebut berakhir dengan banjir dahsyat yang kembali mengisi cekungan Laut Merah, menghubungkannya secara permanen dengan Samudra Hindia. Peristiwa ini menjadi salah satu perubahan lingkungan paling ekstrem yang pernah terjadi di Bumi.

Sejarah Pembentukan Laut Merah

Laut Merah mulai terbentuk sekitar 30 juta tahun lalu ketika Lempeng Arab berpisah dari Lempeng Afrika. Awalnya, area ini berupa lembah retakan sempit yang dipenuhi danau, lalu berubah menjadi teluk yang lebih luas setelah dibanjiri oleh air Laut Mediterania sekitar 23 juta tahun silam.

Periode ini ditandai dengan berkembangnya kehidupan laut secara pesat, yang dibuktikan oleh keberadaan terumbu karang fosil di sepanjang pantai utara Arab Saudi, dekat Duba dan Umlujj. Saat itu, air Laut Merah mengalir secara alami menuju Laut Mediterania, berbeda dengan kondisi sekarang yang hanya terhubung lewat Terusan Suez buatan manusia.

Krisis Pengeringan dan Salinitas Tinggi

Keberlangsungan kehidupan di Laut Merah terancam sekitar 16 juta tahun lalu. Air di laut ini menjadi sangat asin akibat penguapan tinggi dan sirkulasi air yang buruk, sehingga menyebabkan laut kehilangan sebagian besar airnya hingga mengering total.

Kejadian ini erat kaitannya dengan krisis salinitas Messinian, sebuah gangguan geologis yang juga mengubah Laut Mediterania menjadi cekungan garam besar selama kira-kira setengah juta tahun.

Banjir Besar yang Mengubah Laut Merah

Kekeringan parah tersebut akhirnya berakhir ketika banjir besar datang dari Samudra Hindia. Air yang meluap masuk ke cekungan Laut Merah, mengisi kembali dan menghubungkan laut ini dengan lautan dunia secara permanen.

Detail kisah ini terungkap melalui penelitian terbaru dari King Abdullah University of Science and Technology (KAUST). Dengan metode pencitraan seismik, analisis mikrofosil, serta teknik penanggalan geokimia, para ilmuwan berhasil menggambarkan proses pengeringan total dan pengisian kembali Laut Merah tersebut.

Studi yang dimuat dalam jurnal Communications Earth & Environment ini menyebutkan bahwa peristiwa sekitar 6,2 juta tahun lalu ini merupakan salah satu kejadian lingkungan paling ekstrem di planet kita.

Kutipan Peneliti Utama

Dr. Tihana Pensa, penulis utama studi dari KAUST, menyatakan, “Temuan kami menunjukkan bahwa cekungan Laut Merah mencatat salah satu peristiwa lingkungan paling ekstrem di Bumi, saat mengering sepenuhnya dan kemudian tiba-tiba terendam kembali sekitar 6,2 juta tahun lalu.”

Ia menambahkan, “Banjir besar itu mengubah cekungan, memulihkan kondisi laut, dan membentuk hubungan abadi Laut Merah dengan Samudra Hindia.”

Dampak Terhadap Ekosistem Laut Merah

Kisah Laut Merah terus berkembang, terutama terkait dengan tantangan perubahan iklim yang saat ini mengancam terumbu karang di wilayah tersebut. Terumbu karang tersebut menjadi fondasi utama keanekaragaman hayati laut yang ada.

Meski Laut Merah pernah mengalami perubahan besar di masa lalu, laju perubahan yang terjadi sekarang jauh lebih cepat dan berdampak serius bagi ekosistem laut di kawasan ini.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Mamet Janzuke