Media Netizen — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan dukungannya terhadap penguatan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) melalui kolaborasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Program ini menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat ketersediaan tenaga medis berkualitas di Indonesia.
PPDS dijalankan di fakultas kedokteran perguruan tinggi yang bekerja sama dengan rumah sakit pendidikan, termasuk RSUD. Hingga kini, sejumlah RSUD telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kemendiktisaintek melalui perguruan tinggi terkait. Kementerian Kesehatan turut memfasilitasi kerja sama ini dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Dukungan Mendagri dalam Pelaksanaan PPDS
Dalam pertemuan dengan Mendiktisaintek, Tito menyampaikan dua usulan penting. Pertama, memastikan RSUD dapat ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi fakultas kedokteran yang belum memiliki rumah sakit sendiri. Mendagri menegaskan kesiapannya menindaklanjuti usulan ini lewat Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, yakni Mendagri, Mendiktisaintek, dan Menteri Kesehatan.
Usulan kedua terkait peningkatan kualitas RSUD Jayapura agar memberikan kenyamanan kerja bagi dokter, termasuk dokter spesialis lulusan PPDS. Mendagri menilai perbaikan ini penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Penghapusan Biaya Magang Dokter Spesialis di RSUD
Forum tersebut juga membahas kebijakan penghapusan biaya yang selama ini dibebankan RSUD kepada calon dokter spesialis yang menjalani magang. Biaya tersebut dianggap memberatkan, sehingga penghapusannya dinilai akan mendukung peningkatan kualitas layanan rumah sakit.
“Ini akan di-follow up dengan Surat Edaran (SE) Mendagri,” ujar Tito dalam keterangan resmi pada Kamis (2/10/2025).
Perluasan Akses Pendidikan Tinggi di Papua
Selain itu, Mendagri mendorong Kemendiktisaintek memperluas akses pendidikan tinggi di wilayah Papua. Rencana pembangunan perguruan tinggi di Wamena (Papua Pegunungan) dan Nabire (Papua Tengah) dianggap strategis untuk memperkuat kesempatan masyarakat setempat dalam mendapatkan pendidikan tinggi.
Pada pertemuan tersebut, Mendiktisaintek didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Khairul Munadi, Staf Khusus Menteri Bidang Pemerintahan dan Akuntabilitas Tjitjik Sri Tjahjandarie, serta Koordinator Tim Kajian Pendidikan Tinggi Tenaga Medis Tri Hanggono. Sementara itu, Mendagri hadir bersama Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir dan Dirjen Bina Pembangunan Daerah Restuardy Daud.