Media Netizen — Jakarta siang ini dilanda kemacetan parah di beberapa titik yang mengarah ke Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Kepadatan lalu lintas ini membuat perjalanan warga di sekitar Menteng dan kawasan Monas menjadi sangat tersendat.
Berdasarkan pantauan detikcom pada Minggu (5/10/2025) pukul 10.40 WIB, antrean panjang kendaraan terlihat mengular di Jalan Kebon Sirih menuju Tugu Tani. Kondisi serupa juga terjadi dari arah bawah Kwitang, memperparah arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Jalan Mahbub Djunaidi hingga Jalan KH Wahid Hasyim Dipadati Kendaraan
Kemacetan tidak hanya terjadi di Jalan Kebon Sirih, namun juga terasa di Jalan Mahbub Djunaidi yang berawal dari Stasiun Gondangdia. Antrean kendaraan bahkan meluas hingga pertigaan Jalan KH Wahid Hasyim, membuat laju kendaraan terganggu.
Trotoar di sekitar Tugu Tani dan Jalan Kebon Sirih turut menjadi lokasi parkir dadakan bagi motor dan mobil. Praktik parkir sembarangan ini semakin menyumbat arus lalu lintas, karena mengurangi ruang gerak kendaraan di jalan.
Parkir Liar Menggunakan Dua Lajur Jalan Menteng Raya
Bahu jalan di Jalan Menteng Raya menuju Stasiun Cikini juga dipenuhi oleh kendaraan yang parkir sembarangan. Parkir liar ini memakan dua dari tiga lajur yang tersedia, sehingga memperparah kemacetan di jalur tersebut.
Warga Mengeluhkan Kemacetan Parah Sejak Tanah Abang
Salah satu warga Cengkareng, Pras, mengaku mengalami kemacetan yang luar biasa parah saat hendak menuju Taman Ismail Marzuki lewat Kwitang. Menurutnya, kemacetan sudah terjadi sejak wilayah Tanah Abang hingga Tugu Tani, membuat perjalanan yang biasanya cepat menjadi hampir sejam.
“Macet banget parah, saya berangkat dari Cengkareng mau ke Kwitang, bukan ke Monas. Tapi macetnya dari Tanah Abang ke Tugu Tani doang sudah hampir sejam sendiri,” ujarnya.
Pengunjung Perayaan HUT TNI Terjebak Macet di Sekitar Stasiun Gondangdia
Sementara itu, Sandi (28), warga Depok, yang sengaja datang ke Monas untuk menyaksikan perayaan HUT TNI ke-80, tidak menyangka kemacetan di sekitar Stasiun Gondangdia sangat parah. Ia memilih menggunakan kereta guna menghindari macet, namun tetap terjebak.
“Iya, kita jalan pakai kereta biar nggak macet. Tapi nggak nyangka macetnya ternyata separah ini,” kata Sandi.






