Berita

Luhut dan Gus Ipul Tinjau Digitalisasi Bansos di Banyuwangi, Dorong Penyaluran Tepat Sasaran

— Penyaluran bantuan sosial (bansos) di Indonesia kini memasuki era digitalisasi dengan uji coba yang dilakukan di Kabupaten Banyuwangi. Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, secara langsung meninjau pelaksanaan inovasi ini.

Langkah ini bertujuan memastikan bantuan tepat sasaran dan transparan melalui pemanfaatan teknologi digital. Uji coba pilot project dilakukan di Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, sebagai lokasi dengan kondisi geografis beragam dan tantangan sinyal yang kompleks.

Digitalisasi Bansos untuk Penyaluran Lebih Akurat

Gus Ipul menjelaskan, inovasi digital ini penting untuk mengetahui kondisi sebenarnya penerima bansos. “Ada masyarakat yang sudah menerima bantuan selama 10 tahun, ada yang baru 2 tahun, bahkan ada yang belum pernah dapat bantuan sama sekali. Ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Menurut Gus Ipul, selama ini ada anggaran yang sudah dikeluarkan untuk masyarakat yang membutuhkan, tetapi penyaluran belum sepenuhnya tepat sasaran. Oleh karena itu, melalui sistem digital yang dikembangkan oleh Komite Percepatan Transformasi Digital (KPTDP), proses pendataan dan pengajuan bansos dapat dilakukan secara mandiri dan transparan.

Sistem Digital Meminimalkan Subjektivitas

Melalui aplikasi Perlindungan Sosial (Perlinsos), masyarakat bisa mengajukan diri atau merekomendasikan tetangga yang dianggap layak menerima bantuan sosial. Data usulan ini kemudian diproses secara otomatis oleh sistem untuk menghindari bias dan subjektivitas.

“Yang memilih dan memilah nanti adalah sistem. Jadi, Ibu tinggal daftar,” jelas Gus Ipul. Bagi warga yang belum memiliki telepon pintar, pendamping PKH, operator desa, perangkat RT/RW, atau tokoh setempat dapat membantu pendaftaran dengan hanya mengambil foto wajah calon penerima.

Banyuwangi Dipilih karena Tantangan Geografis

Banyuwangi menjadi lokasi uji coba karena memiliki beragam kondisi geografis mulai dari pesisir, pegunungan, hingga wilayah padat penduduk dan area dengan sinyal yang sulit dijangkau. Hal ini sengaja dipilih agar aplikasi dapat diuji coba di medan yang berat dan beragam.

“Kita pilih tempat yang mungkin susah sinyal, mungkin ada yang belum punya HP. Supaya uji coba bisa maksimal,” tambah Gus Ipul.

Arah Pemerintah untuk Bansos yang Transparan dan Akuntabel

Digitalisasi bansos juga merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto agar penyaluran bantuan sosial tepat sasaran, transparan, dan akuntabel. Lewat aplikasi Perlinsos, data dari berbagai program seperti PKH, BPNT, dan bantuan daerah akan terintegrasi sehingga mempermudah pemantauan dan evaluasi.

“Ada warga yang dapat satu paket bantuan, ada yang dua, bahkan tiga paket. Sekarang belum bisa ketahuan, tapi dengan sistem Pak Luhut ini nanti kelihatan setiap keluarga dapat bantuan dari program apa saja,” ungkap Gus Ipul.

Luhut Tegaskan Komitmen Pemerintah

Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan bantuan sosial disalurkan secara adil dan tepat sasaran. “Intinya Pak Presiden Prabowo ingin rakyatnya sejahtera. Masalah kesejahteraan tidak mudah, tapi pemerintah memiliki dana dan harus terukur agar berkeadilan,” katanya.

Ia menambahkan, pemerintah kini memperkuat sistem agar penerima bantuan benar-benar sesuai target. “Jadi tidak boleh seperti sekarang, ada yang menerima dua atau tiga bantuan sekaligus. Itu tidak adil. Dengan sistem ini, hal itu tidak bisa terjadi lagi,” pungkas Luhut.

Tokoh dan Pejabat Terkait Hadir dalam Peninjauan

<pSelain Luhut dan Gus Ipul, peninjauan uji coba digitalisasi bansos ini dihadiri oleh Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Wakil Menteri Dalam Negeri, Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hadir pula Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, serta perwakilan kementerian dan Bank Dunia.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson