Media Netizen — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan langkah serius dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi proyek peningkatan jalan di Kabupaten Mempawah. Kali ini, KPK memanggil Wakil Bupati Mempawah, Juli Suryadi Burdadi, untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
Juli akan diperiksa terkait dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi pada pekerjaan peningkatan jalan di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Mempawah pada tahun anggaran 2015. Pemanggilan ini merupakan bagian dari rangkaian pemeriksaan yang dilakukan KPK guna mengungkap fakta kasus tersebut.
Jadwal Pemeriksaan dan Saksi Lain
Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, mengungkapkan bahwa selain Juli, hari ini KPK juga memanggil 10 saksi lain yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari sopir hingga pihak swasta yang diduga memiliki kaitan dengan proyek tersebut.
“Pemeriksaan dilakukan di Polda Kalimantan Barat,” jelas Budi tanpa merinci pertanyaan apa saja yang akan diajukan kepada para saksi.
Penetapan Tersangka dan Penggeledahan
KPK sudah menetapkan tiga tersangka dalam kasus korupsi ini, namun identitas mereka masih dirahasiakan. Penggeledahan telah dilakukan di sejumlah lokasi strategis, termasuk rumah dinas Bupati Mempawah, rumah dinas Gubernur Kalimantan Barat, serta kediaman pribadi Gubernur Kalbar, Ria Norsan.
Dalam penggeledahan tersebut, KPK menyita satu koper yang sempat menjadi sorotan. Ria Norsan menjelaskan bahwa koper berisi pakaian bekas yang sebenarnya akan disedekahkan. “Itu yang diambil itu koper kosong. Koper itu kemarin isinya pakaian bekas, mau disedekahkan. Setelah disedekahkan, kopernya itu kosong. Jadi dipindahkan ke ruang sebelah sana, karena di rumah itu sudah banyak. Kemarin diambil,” kata Norsan dikutip dari detikKalimantan, Sabtu (27/9).
Penggeledahan berlangsung sejak Rabu (24/9) hingga Kamis (25/9). Tim KPK mencari dokumen serta berkas terkait proyek jalan pada Dinas PU Kabupaten Mempawah tahun 2018. Meski demikian, Norsan mengklaim tidak ditemukan barang bukti yang relevan selama penggeledahan tersebut.
