KPK Periksa Kabiro Humas Kemnaker Terkait Kasus Pemerasan Sertifikat K3

Media Netizen — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengusut kasus pemerasan pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Pada Selasa (7/10/2025), KPK memanggil sejumlah saksi penting, termasuk Kabiro Humas Kemnaker Sumardi Manampiar Sinaga untuk dimintai keterangan.

Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, menjelaskan pemeriksaan tersebut terkait dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan pengurusan izin K3 di Kemnaker. “Hari ini, KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi dugaan TPK terkait pengurusan sertifikat K3,” ujar Budi kepada wartawan di gedung KPK, Jakarta Selatan.

Saksi Lain yang Diperiksa KPK

Pemeriksaan berlangsung di gedung KPK kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Selain Sumardi Manampiar Sinaga, KPK juga memanggil sejumlah saksi lain dari perusahaan yang diduga terkait kasus ini, antara lain:

• Rusmini, Direktur Utama PT Fresh Galang Mandiri
• Rindana Khoirunisa, staf PT Fresh Galang Mandiri
• Sumijani, Direktur Utama PT Patrari Jaya Utama

Kasus Pemerasan Pengurusan Sertifikat K3 Sejak 2019

Kasus ini bermula dari biaya pengurusan sertifikat K3 yang semestinya hanya Rp 275 ribu, namun membengkak hingga Rp 6 juta. Selisih biaya yang dibayarkan para pengurus sertifikat tersebut diduga mengalir ke sejumlah pihak secara ilegal.

KPK mengungkapkan, total uang hasil pemerasan mencapai Rp 81 miliar. Dari jumlah itu, Rp 69 miliar diduga mengalir kepada tersangka Irvian Bobby Mahendro, yang menjabat sebagai Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 tahun 2022-2025.

Sementara itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan saat itu, Noel, disebut menerima bagian pemerasan sebesar Rp 3 miliar dan satu unit motor Ducati sebagai imbalannya.

Daftar Tersangka Kasus Pemerasan Sertifikat K3