Media Netizen — Ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali memuncak setelah serangan drone besar-besaran yang dilancarkan oleh Ukraina terhadap wilayah Rusia selama dua hari berturut-turut. Selasa (7/10/2025), Moskow melaporkan pasukannya berhasil menembak jatuh setidaknya 209 drone yang diluncurkan Kyiv pada dini hari hingga pagi hari waktu setempat.
Serangan ini merupakan yang kedua kalinya dalam dua hari terakhir, menandai eskalasi balasan Ukraina terhadap target-target kritis di wilayah Rusia. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan sebagian besar drone berhasil dijatuhkan di wilayah perbatasan, seperti Kursk, Nizhny Novgorod, dan Belgorod.
Serangan Menyasar Infrastruktur Industri dan Energi
Gubernur Nizhny Novgorod, Gleb Nikitin, mengonfirmasi bahwa serangan tersebut mengenai sebuah perusahaan industri di wilayahnya. Meski demikian, otoritas Rusia tidak melaporkan adanya korban jiwa atau luka akibat serangan drone pada Selasa (7/10).
Sebelumnya, pada Senin (6/10), Ukraina meluncurkan 251 drone ke wilayah Rusia. Serangan ini menewaskan sedikitnya dua orang di kota Belgorod, yang berjarak sekitar 30 kilometer dari perbatasan Ukraina. Selain korban jiwa, serangan itu juga menyebabkan pemadaman listrik di beberapa area perbatasan.
Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, menyatakan, “Seribu orang di empat permukiman masih mengalami pemadaman listrik”. Ia menambahkan bahwa upaya perbaikan kerusakan akibat serangan masih berlangsung.
Balasan Ukraina terhadap Serangan Moskow
Ukraina meningkatkan serangan yang menargetkan infrastruktur energi dan minyak Rusia sebagai respons atas serangan harian Moskow yang sering menyebabkan jutaan warga Ukraina hidup tanpa pemanas dan listrik.
Dalam pernyataan terpisah, otoritas Ukraina melaporkan bahwa Rusia meluncurkan 154 serangan drone dan rudal dari Senin (6/10) hingga Selasa (7/10) dini hari. Kyiv mengklaim berhasil mencegat sekitar separuh dari serangan tersebut.
Satu drone Rusia dilaporkan menyerang infrastruktur kereta api dan energi di wilayah Poltava dan Sumy, menyebabkan lebih dari 1.000 warga kehilangan akses listrik.
Situasi Perang yang Terus Berkembang
Saat ini, militer Rusia menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, termasuk Semenanjung Crimea yang dianeksasi sejak 2014. Pertempuran terus berlangsung dengan kerugian besar di kedua belah pihak.
Serangan drone yang terus berlanjut dari kedua negara menunjukkan eskalasi konflik yang belum mereda, dengan fokus pada target-target strategis seperti infrastruktur energi dan transportasi.






