Berita

Komisi VIII DPR Desak Kemenag Evaluasi Izin Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Pasca Ambruk

— Tragedi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, mengakhiri masa pencarian korban setelah sembilan hari operasi. Kejadian memilukan itu menelan korban jiwa sebanyak 67 santri dan menyisakan duka mendalam di masyarakat.

Menanggapi musibah tersebut, Komisi VIII DPR RI secara tegas meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap izin operasional ponpes itu. Desakan ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Komisi VIII, Singgih Januratmoko, saat ditemui wartawan di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Desakan Evaluasi Izin Ponpes Al Khoziny

“Kami dari Komisi VIII turut berduka cita atas musibah ini yang menyebabkan meninggalnya 67 santri,” ujar Singgih. Ia menambahkan bahwa pihaknya mendesak Kemenag untuk segera meninjau ulang izin Ponpes Al Khoziny agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.

Singgih juga mengungkapkan bahwa Komisi VIII akan memanggil pihak Kemenag setelah masa reses DPR berakhir. Dalam pertemuan tersebut, evaluasi izin ponpes-ponpes secara umum akan menjadi agenda utama pembahasan.

“Setelah masa reses selesai, kami akan memanggil Kemenag untuk membahas hal ini lebih lanjut,” ucapnya.

Upaya Komunikasi dan Tindak Lanjut Pemerintah

Meski belum melakukan pemanggilan resmi, Singgih menegaskan bahwa komunikasi antara Komisi VIII dengan Kemenag sedang berlangsung. Ia berharap pemerintah dapat mengambil langkah terbaik demi keselamatan dan kepentingan semua pihak yang terkait.

“Saat ini kami sedang berkoordinasi dan Insya Allah akan mengambil keputusan terbaik untuk semua pihak,” jelasnya.

Penutupan Operasi Pencarian Korban

Operasi pencarian korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny resmi ditutup oleh Basarnas pada Selasa (7/10). Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, mengumumkan berakhirnya operasi tersebut dalam apel resmi di halaman Ponpes Putra Al Khoziny.

“Hari ini adalah hari kesembilan, kami telah menyelesaikan pencarian dan pertolongan serta memindahkan seluruh material bangunan yang runtuh,” kata Syafii seusai apel penutupan.

Berdasarkan data dari Basarnas, sebanyak 104 orang berhasil selamat dalam insiden tersebut, sementara 67 korban meninggal dunia termasuk delapan bagian tubuh yang ditemukan.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson