Berita

Komisi III DPR Dorong Polda Jatim Usut Tuntas Ambruknya Ponpes Al Khoziny

— Tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat luas. Insiden yang terjadi baru-baru ini menimbulkan keprihatinan serius dari berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI.

Wakil Ketua Komisi III DPR, Sari Yuliati, menegaskan dukungannya terhadap upaya Polda Jawa Timur yang tengah melakukan penyelidikan mendalam atas kejadian ini. Ia menilai insiden tersebut merupakan tragedi kemanusiaan yang membutuhkan penanganan tuntas dan transparan.

Komitmen DPR Awasi Penyelidikan Insiden

Sari Yuliati menyampaikan bahwa proses hukum yang berjalan harus dilaksanakan secara profesional dan terbuka. Dengan demikian, keadilan bisa ditegakkan bagi korban dan keluarga yang terdampak.

“Kami di Komisi III DPR RI sangat mendukung langkah cepat Polda Jawa Timur yang telah turun tangan untuk mengusut tuntas penyebab ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny ini,” kata Sari kepada wartawan, Rabu (7/10/2025).

Selain itu, politisi Golkar ini berjanji akan terus mengawal proses hukum agar hasilnya dapat menjadi pembelajaran berharga. Ia menekankan pentingnya mengidentifikasi akar permasalahan, apakah terkait kelalaian, pelanggaran prosedur, atau faktor lain yang menyebabkan bencana tersebut.

Data Korban dan Proses Evakuasi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa seluruh jenazah korban telah ditemukan. Dari 104 orang yang selamat, tercatat 67 meninggal dunia, termasuk delapan bagian tubuh yang terpisah.

Polda Jawa Timur juga menyatakan akan mendalami kemungkinan adanya unsur pidana dalam insiden ini. Penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh setelah proses evakuasi dan pembersihan reruntuhan selesai.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast, menjelaskan, “Proses penegakan hukum akan kami lakukan setelah proses pembongkaran material yang tersisa benar-benar selesai dan tidak ada aktivitas yang diperlukan lagi, serta seluruh korban telah teridentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara.”

Upaya Pemerintah dan Harapan Keamanan Bangunan

Menanggapi kejadian ini, pemerintah membentuk satuan tugas khusus untuk melakukan audit terhadap bangunan pesantren yang rentan berusia ratusan tahun. Langkah ini diharapkan dapat mengantisipasi potensi risiko serupa di masa mendatang.

Insiden ini menjadi peringatan penting bagi pengelola fasilitas pendidikan dan pesantren untuk selalu memprioritaskan keselamatan penghuninya melalui standar konstruksi yang ketat dan pengawasan berkala.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson