Berita

Kecaman Internasional Memuncak Setelah Israel Cegat Kapal Bantuan Global Sumud Flotilla

— Aksi Israel yang mencegat armada Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza memicu gelombang kecaman dari berbagai penjuru dunia. Puluhan kapal yang membawa politisi dan aktivis dari beragam negara tersebut dicegat dan dikawal Angkatan Laut Israel menuju pelabuhan Ashdod.

Menurut pernyataan resmi Global Sumud Flotilla, kapal terakhir bernama Marinette berhasil dicegat sekitar pukul 10.29 pagi waktu setempat atau 07.29 GMT, berjarak 42,5 mil laut dari Gaza. Organisasi ini menuduh bahwa para penumpang kapal telah “diculik dengan cara yang melanggar hukum.”

Kecaman dari Indonesia hingga Dunia

Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal, mengecam keras tindakan Israel tersebut. Ia menilai penghadangan armada kemanusiaan itu melanggar hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa, hukum humaniter, Piagam PBB, hingga ketetapan Dewan Keamanan.

Syamsu mendesak Indonesia untuk menggalang dukungan negara-negara di BRICS dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) agar memutus hubungan diplomatik dengan Israel sebagai langkah tegas menghentikan praktik kesewenang-wenangan ini.

“Kalau negara-negara di dunia secara serempak memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, maka tindakan semena-mena mereka bisa dihentikan,” tegas Syamsu saat dihubungi, Jumat (3/10).

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim Turut Menyerukan Pembebasan Aktivis

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, juga mengecam keras tindakan Israel yang menahan relawan dan aktivis Malaysia dalam armada bantuan tersebut. Anwar telah menghubungi sejumlah pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, untuk meminta dukungan pembebasan segera para aktivis yang ditahan.

“Saya telah berdiskusi langsung dengan para pemimpin tersebut untuk menuntut pembebasan tanpa syarat para relawan Malaysia yang ditahan secara tidak adil,” kata Anwar dalam keterangan resmi di Kuala Lumpur, dikutip Antara, Jumat (3/10).

Anwar juga menjalin komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, guna mendesak intervensi cepat tanpa penundaan. Ia menegaskan bahwa kekejaman dan agresi rezim Israel harus dihentikan segera.

Cucu Nelson Mandela Ikut Ditahan, Afrika Selatan Kecam Israel

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, mengecam tindakan Israel yang menahan para aktivis, termasuk cucu mantan Presiden Nelson Mandela. Ramaphosa menyebut pencegatan Global Sumud Flotilla sebagai pelanggaran hukum internasional dan mencederai solidaritas global untuk meringankan penderitaan di Gaza.

“Ini merupakan pelanggaran berat oleh Israel terhadap upaya perdamaian dan kemanusiaan di kawasan,” ujar Ramaphosa dalam pernyataan resmi, Kamis (2/10).

Afrika Selatan bahkan telah menggugat Israel ke Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida dalam perang yang menghancurkan di Jalur Gaza, tuduhan yang dibantah keras oleh Israel.

Presiden Turki Erdogan Sebut Tindakan Israel Sebagai Kejahatan

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menilai pencegatan kapal bantuan oleh Israel sebagai tindakan pembajakan dan bukti kepanikan rezim Israel untuk menutupi kejahatannya. Dalam pidato di Turki, Erdogan mengatakan bahwa pemerintah Netanyahu tidak bisa mentolerir sedikit pun peluang perdamaian.

“Tindakan ini menjadi contoh kebrutalan Israel di Gaza dan wajah pembunuh yang nyata,” ujar Erdogan, dikutip Al Jazeera, Kamis (2/10). Ia menambahkan, “Armada Sumud Global kembali menunjukkan kepada dunia kebrutalan Israel. Kami tidak akan meninggalkan saudara-saudari Palestina dan akan terus berjuang untuk mengamankan gencatan senjata serta perdamaian.”

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson