Media Netizen — Kasus ancaman yang dialami selebgram dan aktris Erika Carlina dari DJ Panda kini memasuki babak baru. Polda Metro Jaya telah menaikkan laporan Erika ke tahap penyidikan setelah sebelumnya Erika melaporkan DJ Panda pada 19 Juli 2025.
Erika melaporkan dugaan ancaman ini atas dasar Pasal 335 KUHP dan/atau Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45 UU ITE serta Pasal 65 ayat (2) UU Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi. Laporan Erika teregister dengan nomor LP/B/5027/VII/2025/SPKT/Polda Metro Jaya.
Ancaman Melalui Grup Fanbase DJ Panda
Erika mengungkapkan ancaman yang diterimanya datang dari grup fanbase DJ Panda yang beranggotakan sekitar 500 orang. Dalam grup tersebut, menurut Erika, DJ Panda mengancam akan menghancurkan kariernya dan menyebarkan berita bohong terkait kehamilannya.
“Ada penggiringan opini, ujaran kebencian, pengancaman, serta penyebaran data pribadi yang berasal dari dia,” ujar Erika. Bahkan, serangan terhadap akun Erika sudah dimulai sejak Juli 2025, termasuk pesan langsung (DM) yang masuk secara tiba-tiba dan menyinggung kehamilannya yang sebelumnya disembunyikan dari publik.
Perkembangan Kasus dan Jadwal Pemeriksaan DJ Panda
Kepala Sub Direktorat Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Iskandarsyah, membenarkan laporan Erika sudah naik ke tahap penyidikan setelah gelar perkara yang menemukan unsur pidana dalam laporan tersebut.
“Sudah penyidikan,” katanya saat dihubungi pada Selasa (7/10/2025). Pemeriksaan terhadap Giovanni Surya alias DJ Panda dijadwalkan pada Rabu, 15 Oktober 2025, dengan status sebagai terlapor.
Alasan Erika Melapor ke Polisi
Erika mengatakan salah satu alasan utama dia mengambil jalur hukum adalah adanya ancaman yang membahayakan janin dalam kandungannya. Setelah diperiksa pada 24 Juli 2025, Erika mengungkapkan bahwa ancaman tersebut membuatnya merasa perlu mendapat perlindungan hukum.
“Aku melaporkan ke polisi untuk minta perlindungan hukum karena ada ancaman yang membahayakan janin aku,” kata Erika usai pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
Kasus ini terus menjadi sorotan publik, terutama menyangkut penyebaran informasi pribadi dan ancaman yang diduga dilakukan oleh DJ Panda dan kelompok fanbase-nya.
