Media Netizen — Kericuhan mewarnai operasi penertiban penambangan emas tanpa izin (PETI) di Sungai Kuantan, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Sejumlah warga melakukan perusakan terhadap kendaraan dinas aparat kepolisian dan pemerintah daerah saat petugas berupaya menertibkan aktivitas tambang ilegal tersebut.
Menanggapi situasi ini, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan mengusulkan percepatan pembentukan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) sebagai solusi legal yang dapat memberikan alternatif ekonomi bagi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Upaya Penegakan Hukum Berbasis Pelestarian Lingkungan
Kapolda menegaskan bahwa operasi penertiban PETI merupakan bagian dari program Green Policing yang mengedepankan penegakan hukum demi pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. “Penegakan hukum ini dilakukan bukan untuk menghukum masyarakat, tetapi untuk menyelamatkan lingkungan dan menegakkan keadilan ekologis di Riau,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Rabu (8/10/2025).
Irjen Herry juga menegaskan komitmen Polda Riau untuk terus menjaga marwah dan tuah Bumi Lancang Kuning dengan langkah tegas, terukur, dan humanis.
Pemusnahan 43 Rakit PETI dan Penanganan Pasca-Kericuhan
Dalam operasi yang digelar Selasa (7/10/2025) pagi, petugas gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, BPBD, dan Direktorat Polairud Polda Riau berhasil memusnahkan 43 rakit PETI dengan cara dibakar. Meski sempat mendapat penolakan keras dan aksi anarkis yang menyebabkan kerusakan kendaraan dinas, operasi tetap berlanjut.
Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidiningrat menyampaikan, “Para pemilik PETI ini mencoba menghasut warga agar menentang petugas. Akibatnya terjadi aksi anarkis yang merusak kendaraan milik petugas dan pemerintah.”
Peningkatan Pengamanan dan Edukasi Masyarakat
Pasca-kericuhan, Kapolda memerintahkan penyelidikan dan penyidikan terhadap pelaku perusakan kendaraan dan kekerasan terhadap wartawan. Polres Kuansing diminta menginventarisasi kerusakan kendaraan untuk proses hukum dan pemulihan operasional.
Selain itu, pengamanan di wilayah Cerenti ditingkatkan dengan patroli preventif guna mengantisipasi kejadian susulan. Kapolda juga mengimbau agar komunikasi publik dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya PETI terhadap lingkungan dan keselamatan warga terus dilakukan.