Berita

Jurnalis Foto Prancis Tewas dalam Serangan Drone Rusia di Ukraina Timur

— Situasi di wilayah Donbas, Ukraina timur kembali memanas setelah serangan drone yang menewaskan seorang jurnalis foto asal Prancis. Insiden tragis ini menimpa Antoni Lallican saat ia sedang menjalankan tugas peliputan di kawasan yang berjarak sekitar 20 kilometer dari garis depan konflik.

Berita duka ini disampaikan oleh Brigade Lapis Baja Keempat Ukraina dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menegaskan bahwa Lallican menjadi korban serangan drone yang diduga dilancarkan oleh pasukan Rusia. Selain Lallican, jurnalis Ukraina Georgiy Ivanchenko juga mengalami luka-luka akibat serangan yang sama.

Detail Serangan dan Kondisi Korban

Menurut keterangan resmi dari Brigade Lapis Baja Keempat Ukraina melalui akun Facebook mereka, kedua jurnalis tersebut tengah berada di dekat wilayah Druzhkivka, Donetsk, saat serangan terjadi. Keduanya menggunakan perlengkapan pelindung diri lengkap dengan rompi antipeluru yang bertuliskan ‘PRESS’.

Kondisi Ivanchenko dilaporkan stabil dan sedang menjalani perawatan medis. Sementara itu, Lallican yang berusia 37 tahun dinyatakan meninggal dunia akibat serangan drone yang disebut sebagai “drone musuh” oleh Brigade tersebut.

Reaksi dan Pernyataan Resmi

Federasi Jurnalis Eropa (EFJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) mengutuk keras insiden ini dengan menyebutnya sebagai “kejahatan perang”. Kedua organisasi itu juga mendesak dilakukannya penyelidikan menyeluruh terhadap kematian Lallican yang menjadi korban pertama jurnalis yang tewas akibat serangan drone di Ukraina.

Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi menyatakan bahwa Lallican adalah “korban serangan drone Rusia”. Ia turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya jurnalis yang foto-fotonya pernah dipublikasikan di surat kabar Le Monde dan media Prancis lainnya.

Jurnalis yang Gugur dalam Konflik Ukraina

Kematian Lallican menambah daftar korban jurnalis yang tewas sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada tahun 2022. Sampai saat ini, sedikitnya 17 jurnalis telah kehilangan nyawa mereka dalam menjalankan tugas peliputan di wilayah konflik.

Salah satu kasus sebelumnya adalah tewasnya jurnalis video AFP, Arman Soldin, yang gugur akibat tembakan roket pada tahun 2023. Peristiwa ini kembali menegaskan risiko tinggi yang dihadapi oleh para jurnalis di medan perang.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson