Berita

Jelang HDI 2025, Kemensos Genjot Kurasi dan Pemasaran Produk Penyandang Disabilitas

— Menjelang peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025, Kementerian Sosial (Kemensos) memperkuat upaya kurasi serta pemasaran produk hasil karya penyandang disabilitas di seluruh Indonesia. Langkah ini bertujuan memberikan ruang lebih besar bagi produk disabilitas agar dikenal luas dan mendapatkan apresiasi layak dari masyarakat.

Fatma Saifullah Yusuf, Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos, mengungkapkan dorongan kuatnya untuk membantu penyandang disabilitas memasarkan karya mereka secara berkelanjutan. Pengalaman panjangnya berinteraksi dengan komunitas disabilitas di berbagai daerah memotivasi Fatma agar produk mereka tidak hanya mendapat perhatian, tetapi juga diterima sebagai produk premium.

Fatma Dorong Produk Disabilitas Masuk Pasar Premium

“Sudah cukup lama saya berinteraksi dengan banyak teman disabilitas. Selain memberikan bantuan dan atensi, saya juga melihat banyak karya yang mereka lahirkan. Namun, masyarakat masih banyak yang belum mengenal kemampuan mereka. Kali ini saya terpanggil untuk membantu agar karya mereka bisa dilihat dengan hati, tidak lagi dipandang sebelah mata, sehingga mendapat tempat yang layak di hati masyarakat,” ujar Fatma dalam keterangan tertulis Jumat (3/10/2025).

Dalam audiensi bersama Precious One di kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Fatma langsung menyaksikan karya yang dibawa oleh organisasi tersebut. Precious One merupakan organisasi yang telah lebih dari 20 tahun berfokus pada pemberdayaan penyandang disabilitas melalui karya kreatif, edukasi kesadaran disabilitas, serta kepedulian lingkungan.

Fatma memberikan apresiasi tinggi terhadap kualitas dan nilai estetika produk yang dipamerkan. Dia menegaskan, peringatan HDI yang akan digelar pada Desember mendatang tak hanya menampilkan seremoni dan pentas seni, tetapi juga bazar produk hasil binaan Kemensos, Dinas Sosial (Dinsos), Sekolah Luar Biasa (SLB), yayasan swasta, hingga UMKM disabilitas dari seluruh Indonesia.

Kolaborasi dengan Desainer dan Perajin Lokal untuk Produk Bernilai Jual

Fatma menjelaskan, fokus utama acara ini adalah menghadirkan produk premium yang siap dipasarkan. Oleh karena itu, Kemensos menggandeng desainer, perajin batik, perancang tas dan sepatu, serta pelukis untuk berkolaborasi bersama penyandang disabilitas dalam mengolah karya mereka.

Dalam persiapan tersebut, Fatma menjalin jejaring dengan para perajin di Jawa Timur guna mengolah karya disabilitas menjadi produk bernilai jual tinggi, seperti batik ciprat yang diubah menjadi tas atau sepatu. Program ini mendapat dukungan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur serta Kota Surabaya. Selain itu, jejaring juga diperluas ke perajin di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Untuk menjamin keberlanjutan pemasaran, DWP Kemensos membuka Galeri Dharma Wanita sebagai etalase permanen produk disabilitas. Penjualan juga diarahkan melalui kerja sama dengan mal, hotel, serta platform daring. Fatma bahkan tengah menjajaki kemitraan dengan platform e-commerce agar produk disabilitas dapat menjangkau pasar lebih luas.

Precious One: 21 Tahun Memberdayakan Penyandang Disabilitas

Dalam kesempatan tersebut, Founder Precious One, Ratna Sutedja, memaparkan bahwa program pemberdayaan yang dijalankan sudah berlangsung selama 21 tahun. Precious One berfokus pada tiga pilar utama, yaitu pemberdayaan ekonomi, edukasi kesadaran disabilitas, dan kepedulian lingkungan.

“Kami telah bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari Iwan Tirta, AirAsia, McDonald’s, hingga Grand Indonesia. Semua produk diproduksi oleh teman-teman tuli, autisme, maupun penyandang disabilitas lainnya,” jelas Ratna.

Ratna menegaskan, “Disabilitas bukan untuk dikasihani, melainkan didukung agar mereka percaya diri, merasa dibutuhkan, dan hasil karyanya diterima masyarakat.”

Pertemuan ini turut dihadiri oleh advisor Precious One Markus Kristianto, Koordinator Dea, Learning Program Precious One Rani, serta pengurus DWP Kemensos dan tim Rehsos serta Dayasos Kementerian Sosial.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson