Media Netizen — Jeff Bezos, pendiri Amazon sekaligus perusahaan antariksa Blue Origin, mengungkapkan prediksi menarik tentang masa depan manusia di luar angkasa. Dalam konferensi Italian Tech Week, ia menegaskan bahwa jutaan orang akan tinggal di luar angkasa dalam beberapa dekade mendatang.
Bezos menjelaskan, manusia tidak hanya akan tinggal di luar angkasa karena kebutuhan, tetapi juga karena keinginan. Ia menambahkan, robot akan mengambil alih pekerjaan kasar di lingkungan luar angkasa karena efisiensi yang lebih tinggi.
Manusia Tinggal di Luar Angkasa karena Keinginan
Dalam dialognya dengan CEO Exor, John Elkann, Bezos menyatakan, “Mereka sebagian besar akan tinggal di sana karena mereka ingin,” seperti dikutip dari Financial Times, Selasa (7/10/2025). Ia menilai saat ini adalah waktu terbaik untuk menyambut masa depan dengan optimisme.
“Ini adalah waktu terbaik untuk menyambut masa depan dengan bersemangat. Kita beruntung bisa hidup di masa di mana ada banyak zaman keemasan,” tambahnya.
Blue Origin dan Pusat Data AI di Luar Angkasa
Bezos juga memprediksi perusahaan-perusahaan akan memanfaatkan ruang angkasa untuk membangun pusat data kecerdasan buatan (AI) besar yang mengandalkan tenaga matahari. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bisnis yang besar bagi industri teknologi.
Pernyataan Bezos ini seolah menjadi jawaban atas prediksi Elon Musk, pendiri SpaceX, yang telah lama mengatakan bahwa manusia akan menginjakkan kaki di Mars dan memperkirakan satu juta penghuni Mars pada tahun 2050.
Pandangan Bezos Soal Gelembung Investasi AI
Selain membahas luar angkasa, Bezos juga berbicara panjang lebar tentang perkembangan AI. Ia mengakui bahwa investasi besar-besaran di sektor ini dapat menimbulkan gelembung industri, tetapi yakin dampaknya akan positif dalam jangka panjang.
“Ini akan menyebabkan gelembung industri, bukan gelembung finansial,” ujar Bezos. Ia membandingkan situasi ini dengan investasi kabel serat optik pada era dotcom, yang pada akhirnya membawa manfaat besar meski banyak perusahaan gagal.
Bezos menegaskan bahwa gelembung industri berbeda dengan krisis keuangan seperti tahun 2008, yang merusak sistem perbankan secara luas.
“Gelembung industri tidak seburuk itu, bahkan bisa jadi baik. Ketika mereda, masyarakat akan diuntungkan oleh penemuan-penemuan tersebut. Manfaat AI bagi masyarakat akan sangat besar,” tutupnya.