Media Netizen — Israel kembali memperketat blokade dengan mencegat puluhan kapal dari armada Global Sumud yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Namun, satu kapal bernama Marinette tetap melanjutkan perjalanan meski menghadapi tekanan dari pasukan Israel.
Menurut laporan Aljazeera pada Jumat (3/10/2025), kapal Marinette merupakan kapal terakhir yang berlayar menuju Gaza dari armada tersebut. Penyelenggara Global Sumud Flotilla (GSF) menegaskan kapal ini menolak untuk kembali walau menghadapi risiko besar.
Tekad Kuat Aktivis di Kapal Marinette
GSF menyatakan bahwa para aktivis dan politisi di kapal memiliki semangat yang tak tergoyahkan. “Gaza tidak sendirian,” tegas mereka, menambahkan bahwa kapal Marinette melambangkan sumud, yaitu keteguhan dalam menghadapi ketakutan, blokade, dan kekerasan yang dialami Palestina.
“Ini bukan sekadar kapal. Marinette adalah simbol keteguhan melawan kebrutalan dan blokade. Kami tidak akan mengalah,” lanjut pernyataan resmi GSF.
Upaya Menembus Blokade Israel Berakhir dengan Penahanan
Armada Global Sumud yang berjumlah sekitar 45 kapal, termasuk politisi dan aktivis seperti Greta Thunberg dari Swedia, bertolak dari Spanyol bulan lalu dengan tujuan mematahkan blokade Israel atas Gaza. Namun, upaya itu terhenti ketika Angkatan Laut Israel mencegat dan menaiki beberapa kapal di perairan internasional.
Kementerian Luar Negeri Israel bahkan mengunggah video yang memperlihatkan Greta Thunberg saat mengambil barang-barangnya setelah kapal yang diikutinya dicegat.
Armada Global Sumud menyatakan bahwa kapal-kapal seperti Alma, Sirius, dan Adara telah dicegat dan ditahan secara ilegal oleh pasukan Israel sekitar pukul 20.30 waktu Gaza (17.30 GMT). Selain itu, komunikasi dan siaran langsung dari beberapa kapal juga terputus.
Mereka yang ditahan kemudian dipindahkan ke pelabuhan Israel. Langkah ini mengakhiri upaya internasional menembus blokade yang diberlakukan Israel di wilayah yang tengah dilanda perang tersebut.
