Media Netizen — Hujan deras yang disertai angin kencang mengguyur wilayah Tangerang Selatan pada Selasa siang, 7 Oktober 2025. Cuaca ekstrem tersebut menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan papan reklame roboh di berbagai titik, sehingga mengganggu aktivitas warga dan lalu lintas setempat.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB dan melibatkan kerusakan pada bangunan rumah serta warung. Beruntung, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat kejadian ini.
Pohon Tumbang Terjadi di Berbagai Titik Bintaro
Lurah Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Murdih, menyatakan pohon tumbang terjadi di lebih dari tujuh titik di kawasan Bintaro 9. Salah satunya bahkan menimpa sebuah warung, menyebabkan kaki penunggu warung mengalami patah.
Dua pohon besar yang tumbang menutup akses Jalan Raya Jombang, menimbulkan kemacetan. Foto dan video yang beredar memperlihatkan kabel listrik yang menjuntai dan berantakan di jalan akibat pohon tumbang tersebut.
Arus Lalu Lintas Macet hingga 2 Jam di Intermark BSD
Di kawasan Intermark BSD, pohon tumbang juga memicu kemacetan panjang. Han So Hee, seorang pengendara mobil, harus berputar-putar selama hampir dua jam mencari jalur alternatif karena banyak titik terdampak.
Menurut Han, sekitar lima pohon tumbang di area tersebut, termasuk tiga pohon di seberang Intermark BSD dan satu papan arah yang roboh.
Tembok Rumah Ambruk Menimpa Motor di Ciputat
Selain pohon tumbang, hujan dan angin kencang juga membuat tembok rumah warga di Jalan Sumatera RT 003 RW 006, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, ambruk. Tembok tersebut menimpa sejumlah motor yang diparkir di lokasi.
Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian materiil belum dapat diperkirakan. Lokasi tersebut merupakan tempat parkir motor yang sering digunakan oleh siswa SMA sekitar.
Papan Reklame Roboh Timpah Atap Rumah
Papan reklame di Ciputat juga mengalami kerusakan akibat terpaan angin kencang. Besi tower reklame roboh dan menimpa atap rumah warga, menyebabkan kerusakan pada bagian atap.
Peristiwa ini berlangsung sekitar pukul 13.05 WIB dan menjadi salah satu dampak cuaca ekstrem yang terjadi sore itu.
BMKG Jelaskan Fenomena Cuaca Ekstrem di Masa Pancaroba
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani, mengungkapkan bahwa hujan lebat disertai petir dan angin kencang merupakan fenomena khas masa peralihan musim atau pancaroba.
Ida menjelaskan, selama masa peralihan musim kemarau ke penghujan, hujan biasanya mengguyur pada siang hingga sore hari setelah udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari. BMKG sudah mengimbau masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem seperti ini sejak pertengahan September.
“Pemanasan permukaan yang kuat memicu pembentukan awan konvektif seperti awan Cumulonimbus yang menghasilkan hujan intensitas sedang hingga lebat secara lokal, disertai petir, angin kencang, dan potensi hujan es,” jelas Ida.
Faktor lain yang memperkuat pertumbuhan awan hujan di Jabodetabek adalah aktifnya gelombang Mixed-Rossby Gravity di Jawa Barat dan anomali negatif Outgoing Longwave Radiation (OLR). Kondisi lembap, labilitas lokal, dan konvergensi angin di sekitar Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Depok, Kabupaten Bogor, serta Jakarta Selatan turut memicu hujan deras.
BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Jabodetabek sejak pukul 11.15 WIB hingga 14.30 WIB, dengan potensi hujan sedang hingga lebat, petir, dan angin kencang. Peringatan ini berdasarkan hasil pengamatan pertumbuhan awan sejak pukul 11.00 WIB.
Hingga pukul 15.05 WIB, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tercatat di Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, Jakarta Selatan, Depok, dan Kabupaten Bogor.






