Media Netizen — Kesepakatan besar antara Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa membuka peluang bagi mobil-mobil Eropa untuk masuk ke pasar Tanah Air tanpa dikenai bea masuk. Langkah ini berpotensi menurunkan harga kendaraan mewah seperti BMW dan merek Eropa lainnya, sehingga semakin terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Pemerintah kedua pihak baru saja menandatangani Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang menjadi tonggak penting dalam hubungan dagang bilateral. Dalam perjanjian ini, Indonesia akan menghapus hampir seluruh tarif bea masuk untuk produk impor dari Uni Eropa, termasuk mobil, mulai tahun 2027.
Potensi Harga Mobil Eropa Lebih Kompetitif
Berdasarkan data yang dikutip dari CNBC Indonesia, IEU-CEPA memungkinkan penghapusan tarif sebesar 97,75% untuk produk impor dari Uni Eropa yang mencakup 98% total impor saat ini. Sebaliknya, Uni Eropa juga akan menghapus tarif sebesar 98,61% untuk produk ekspor Indonesia yang saat ini mencapai 100% ekspor.
Presiden Direktur BMW Group Indonesia, Peter Sunny Medalla, menyambut positif kesepakatan ini. Ia menilai penghapusan bea masuk secara bertahap akan membuat kendaraan BMW dan mobil Eropa lain lebih kompetitif di pasar Indonesia. Dengan demikian, mobil BMW dapat menjangkau lebih banyak konsumen di Tanah Air.
“Penghapusan bea masuk secara bertahap mulai tahun 2027 tidak hanya akan membuat kendaraan Eropa lebih kompetitif, tetapi juga menjadikan BMW lebih mudah diakses oleh lebih banyak pelanggan di Indonesia,” ujar Sunny saat dikonfirmasi detikOto.
Layanan Purna Jual dan Model Baru Jadi Keunggulan BMW
Sunny juga menambahkan bahwa BMW Indonesia telah memiliki layanan purna jual yang solid serta solusi mobilitas inovatif yang mendukung kenyamanan pelanggan. Perusahaan berencana menghadirkan lebih banyak model baru agar konsumen di Indonesia memiliki pilihan semakin beragam.
“Kami berkomitmen menyesuaikan strategi bisnis dengan dinamika pasar dan peraturan yang berubah, serta menjaga komunikasi erat dengan para pemangku kepentingan demi memastikan pelanggan menjadi pihak yang paling diuntungkan dari perjanjian ini,” tambah Sunny.
Manfaat IEU-CEPA untuk Ekspor dan Ekonomi Digital Indonesia
Selain sektor otomotif, IEU-CEPA juga membuka peluang signifikan bagi produk unggulan Indonesia untuk menembus pasar Eropa dengan daya saing yang lebih tinggi. Lebih dari 98% tarif akan dihapus, sehingga ekspor Indonesia ke Uni Eropa diproyeksikan dapat meningkat hampir 60% di awal implementasi perjanjian. Hal ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru di dalam negeri.
Perjanjian dagang ini mencakup pula penguatan di sektor ekonomi digital. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan bahwa ekonomi digital Indonesia telah mencapai nilai USD 150 miliar pada 2025 dan diperkirakan terus tumbuh pesat dalam lima tahun ke depan.
Dengan dukungan teknologi, infrastruktur digital, pusat data, dan konektivitas dari mitra Uni Eropa, potensi ekonomi digital nasional diyakini bisa dimaksimalkan lebih optimal.