Berita

Haikal Ajak Teman Salat di Reruntuhan Ponpes Sidoarjo, Temannya Ternyata Sudah Meninggal

— Dalam keheningan reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, suara lirih seorang bocah berusia 13 tahun, Syahlendra Haikal, mengajak temannya untuk salat Isya berjemaah. Kejadian itu berlangsung saat Haikal dan temannya terjebak selama dua hari di bawah puing-puing bangunan yang ambruk.

Namun, saat Subuh tiba keesokan harinya, suara sahutan dari temannya tak lagi terdengar. Ternyata, temannya sudah meninggal dunia di bawah reruntuhan tersebut. Kisah ini terungkap saat Haikal dijenguk senator DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, pada Kamis (2/10).

Perjuangan Haikal Bertahan di Balik Reruntuhan

Meski tubuhnya terjepit dan hanya bisa berbaring di bawah puing beton, Haikal tetap menjalankan salat. Ia bahkan mengajak temannya salat Isya bersama-sama setelah mendengar suara seseorang yang mengimami, meskipun ia tidak tahu siapa sosok tersebut.

“Ayo salat, ayo salat,” ujar Haikal menirukan kalimat ajakannya kepada temannya saat masih terbaring di salah satu ruang RSUD Notopuro Sidoarjo, seperti dikisahkan oleh ibundanya, Dwi Ajeng.

Namun, saat waktu Subuh tiba, Haikal menyadari sahutan dari temannya sudah tidak ada lagi. Kondisi tersebut membuatnya memahami bahwa temannya telah meninggal dunia, sementara ia harus bertahan dengan kondisi lemah bersama jasad sahabatnya.

“Haikal itu cerita begini, salat Isya dia masih sempat ngajak temannya, jadi pukul-pukul temannya masih menyahuti. Ternyata di sela-sela mereka ada yang mengimami, tapi tidak tahu siapa,” ungkap Dwi Ajeng.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson