Media Netizen — Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, melakukan kunjungan ke Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) di Samarinda. Dalam kunjungannya, Gus Ipul menegaskan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar tempat belajar, melainkan bagian dari upaya pengentasan kemiskinan yang terukur dan berkelanjutan.
“Sekolah ini bukan hanya soal gedung atau proses belajar mengajar, tapi ada upaya pengentasan kemiskinan terpadu yang mendalam,” ujarnya saat berdialog dengan siswa dan tenaga pendidik di SRT 58 Samarinda, Rabu (8/10/2025).
Sinergi Hati dan Pikiran untuk Kesuksesan Sekolah Rakyat
Gus Ipul menekankan pentingnya menyamakan hati dan pikiran antara seluruh pihak terkait, mulai dari siswa, orang tua, guru, kepala sekolah, hingga tenaga kependidikan lain seperti wali asrama dan wali asuh. Hal ini diperlukan agar tujuan Sekolah Rakyat sebagai agen perubahan dapat tercapai secara maksimal.
“Kami ingin semua pihak memiliki peran aktif, termasuk pemerintah daerah seperti wakil gubernur, bupati, dan wali kota, untuk menjaga dan memastikan penyelenggaraan sekolah ini sesuai dengan tujuannya,” tambahnya.
Pengawasan Ketat untuk Proses Pendidikan yang Bersih
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga menitipkan pengawasan kepada pemerintah daerah agar tidak terjadi penyimpangan dalam proses penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Ia menegaskan bahwa penerimaan siswa harus berdasarkan kebutuhan dan tidak boleh ada praktik titipan atau pungutan liar.
“Proses rekrutmen harus transparan dan adil. Hanya keluarga yang benar-benar tidak mampu yang berhak memperoleh fasilitas ini,” jelasnya.
Adaptasi dan Perhatian Khusus bagi Siswa
Mengenai masa adaptasi siswa baru, Gus Ipul memahami jika pada awalnya anak-anak mengalami kesulitan seperti rasa tidak betah atau homesick. Namun, biasanya kondisi akan membaik pada hari kedua dan ketiga.
“Pengalaman dari sekolah rakyat yang sudah berjalan menunjukkan bahwa siswa menjadi lebih disiplin dan nyaman mengikuti proses pembelajaran,” terangnya.
Selain itu, ia berpesan kepada para guru, terutama di jenjang SD, untuk menerapkan empati, kesabaran, dan kasih sayang dalam mendidik siswa.
Rencana Pembangunan Gedung Permanen Sekolah Rakyat
Gus Ipul mengungkapkan bahwa pemerintah akan membangun gedung permanen untuk Sekolah Rakyat mulai tahun ini. Gedung tersebut dirancang mampu menampung lebih dari 1.000 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Fasilitas yang disiapkan meliputi ruang kelas, ruang ibadah, asrama untuk siswa dan guru, aula, laboratorium, perpustakaan, area olahraga, dan ruang ekstrakurikuler. Lahan pembangunan akan disediakan oleh pemerintah daerah, sedangkan pembiayaan berasal dari APBN sesuai program Presiden.
“Luas lahan sekolah permanen mencapai sekitar 7-8 hektare. Kami harapkan program ini berjalan lancar sehingga proses belajar mengajar bisa segera dimulai di gedung baru,” ujar Gus Ipul.
Testimoni Orang Tua Siswa dan Harapan Anak
Salah satu orang tua siswa, Ninik Pratiwi Pangestu, menyampaikan rasa syukurnya karena anaknya dapat bersekolah di Sekolah Rakyat. Ninik bercerita perjuangannya memenuhi kebutuhan keluarga setelah berpisah dari suami ketika anaknya masih bayi.
“Saya percaya dengan sistem pengajaran di sini dan merasa yakin anak saya akan mendapatkan pendidikan yang baik,” ungkap Ninik.
Sementara itu, putrinya, Alessandra Hanny Pratiwi, mengaku menyukai pelajaran IPA dan IPS, khususnya biologi. Ia bercita-cita menjadi anggota TNI Angkatan Udara.
Menyikapi hal ini, Gus Ipul menjelaskan bahwa ijazah Sekolah Rakyat setara dengan sekolah lain. Namun, Sekolah Rakyat juga memberikan tambahan pendidikan karakter, termasuk pendidikan agama sesuai keyakinan siswa.
“Kami harap orang tua terus memberikan dukungan dan kasih sayang agar anak-anak dapat berkembang dengan baik,” pesan Gus Ipul.
Sekolah Rakyat di Samarinda Sudah Berjalan di Tiga Lokasi
Sekolah Rakyat Terintegrasi telah beroperasi di tiga titik di Samarinda, yakni SRT 58, SRT 57, dan SRT 24. Total jumlah siswa mencapai ratusan dengan rincian sebagai berikut:
Sekolah | Jumlah Siswa | Jenjang Pendidikan |
---|---|---|
SRT 58 Samarinda | 49 siswa | SD (2 rombel, total 49 siswa) |
SRT 57 Samarinda | 59 siswa | SD (20), SMP (22), SMA (17) |
SRT 24 Samarinda | 96 siswa | SMP (48), SMA (48) |
Program ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi keluarga kurang mampu di Samarinda dan sekitarnya.