Hiburan & Gaya Hidup

Guan Yin The Musical Sajikan Atraksi Spektakuler dan Pesan Welas Asih Mendalam

— Pentas drama musikal bertajuk Guan Yin The Musical kembali memukau penonton dengan kemasan megah dan paduan seni yang memikat di Jakarta. Pertunjukan yang digelar di JIEXPO Theater, Kemayoran ini menghadirkan kisah-kisah inspiratif sekaligus pesan mendalam tentang welas asih.

Dengan durasi sekitar 100 menit, pertunjukan ini mengangkat cerita legenda Miao Shan, termasuk momen-momen ikonik seperti Guan Yin dengan Keranjang Ikan, Guan Yin yang Memercikkan Air, serta Guan Yin yang Tidak Ingin Pergi. Semua elemen tersebut dikemas dengan harmonisasi musik dan seni panggung yang menarik perhatian penonton dari awal hingga akhir.

Pesan Mendalam Lewat Musik dan Seni Panggung

Ketua Panitia Guan Yin The Musical 2025, Sutina Irsan, menegaskan bahwa musik memiliki kemampuan menyentuh jiwa lebih dalam dibanding media lain. “Musik lebih mudah menyentuh jiwa dibanding media lain. Karena itu, saya berharap pesan ini bisa ditangkap dan dirasakan langsung oleh penonton,” ujar Sutina.

Drama musikal ini dipimpin oleh sutradara sekaligus produser Ho Lin Huay, seniman asal Malaysia yang berpengalaman. Pertunjukan ini melibatkan puluhan pemain dan musisi yang berpadu sempurna, serta mendapatkan dukungan komunitas spiritual lintas agama.

Kolaborasi Besar dan Dukungan Tokoh Publik

Guan Yin The Musical menggelar lima pertunjukan selama tiga hari berturut-turut. Acara berskala besar ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh publik penting, seperti Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar, serta duta besar dari Thailand, Sri Lanka, dan India.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan apresiasinya terhadap peran seni dan budaya sebagai pemersatu bangsa. “Kalau politik bisa memecah belah, budaya justru menyatukan. Budaya Indonesia itu bukan hanya diversity, tetapi mega diversity. Karena itu, kita harus menjaganya dengan sikap terbuka dan solidaritas,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar yang turut hadir menyebut pertunjukan ini sebagai jembatan spiritual. “Musik selalu menjadi bahasa jiwa. Nada dan bahasa menyatu, melahirkan keselarasan. Pertunjukan ini bukan hanya seni, tapi jembatan batin yang menyatukan kita dengan Tuhan,” katanya.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Venicka Arlia Putriana