Berita

Global Sumud Flotilla: 13 Kapal Dicegat Israel, 30 Kapal Tetap Menuju Gaza

— Puluhan kapal dari misi bantuan kemanusiaan Global Sumud Flotilla terus melaju dengan tekad kuat menuju Jalur Gaza, meskipun menghadapi pencegatan ketat oleh Angkatan Laut Israel. Misi ini membawa politisi dan aktivis dari berbagai negara dengan tujuan menembus blokade yang diberlakukan Israel atas wilayah Palestina tersebut.

Global Sumud Flotilla, yang melibatkan sekitar 45 kapal, semula berangkat dari Spanyol pada September lalu. Mereka membawa bantuan sekaligus menunjukkan solidaritas terhadap warga Gaza yang tengah menghadapi krisis kelaparan akibat blokade yang sudah berlangsung lama.

Pencegatan Kapal oleh Israel

Pada Rabu (1/10) waktu setempat, pasukan Israel mencegat kapal-kapal tersebut setelah memberikan peringatan agar tidak memasuki perairan yang menurut Tel Aviv termasuk wilayah blokade. Salah satu kapal yang dicegah melanjutkan perjalanan adalah yang membawa aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg.

Menurut laporan Global Sumud Flotilla, pada Rabu sekitar pukul 15.00 GMT, kapal-kapal tersebut berada kurang dari 90 mil laut (sekitar 170 kilometer) dari Jalur Gaza. Meski demikian, sebagian besar kapal tetap berusaha mendekat ke wilayah tersebut pada Kamis (2/10).

30 Kapal Tetap Melaju Meski Dihadang

Dalam pernyataan terbaru yang dikutip AFP, Global Sumud Flotilla menyebutkan bahwa sebanyak 30 kapal masih berlayar dengan teguh menuju Gaza, hanya berjarak sekitar 46 mil laut (85 kilometer) dari pesisir. Mereka menghadapi tekanan keras dari angkatan laut Israel yang disebut sebagai ‘agresi gencar’.

Juru bicara Global Sumud Flotilla, Saif Abukeshek, mengungkapkan bahwa sekitar 13 kapal yang membawa sekitar 300 orang, kebanyakan dari Spanyol dan Italia, telah dicegat oleh pasukan Israel.

Dalam video yang diunggah di Instagram, Abukeshek menegaskan bahwa misi bantuan tersebut terus berlanjut. “Mereka bertekad dan termotivasi untuk mematahkan pengepungan pada dini hari ini,” ujar dia, merujuk pada kapal-kapal yang masih melanjutkan perjalanan.

Respons dan Tuduhan terhadap Israel

Global Sumud Flotilla menilai tindakan pencegatan Israel tersebut ilegal karena dilakukan di perairan internasional. Kapal Alma dilaporkan dikelilingi secara agresif oleh kapal perang Israel, sementara kapal Sirius juga menjadi target manuver penghalangan serupa.

Turki mengecam keras tindakan Israel, menyebutnya sebagai aksi terorisme yang membahayakan nyawa warga sipil tak berdosa. Sementara itu, Presiden Kolombia Gustavo Petro merespons pencegatan ini dengan mengusir semua diplomat Israel yang tersisa di negaranya.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa pasukan militernya melakukan pencegatan dengan aman dan memindahkan penumpang kapal-kapal itu ke pelabuhan di Israel.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson