Media Netizen — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan apresiasi tinggi atas inovasi yang dilakukan Polri dalam sektor pertanian guna mendukung ketahanan pangan nasional. Ia menilai keterlibatan Polri dalam program pertanian bukan hanya sebagai pengaman, tetapi juga sebagai pelaku aktif yang mendorong produktivitas dan keberlanjutan pangan.
Dalam acara Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV yang digelar di Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (8/10/2025), Gibran menegaskan pentingnya kerja sama lintas instansi untuk mewujudkan cita-cita swasembada pangan yang diusung Presiden.
Polri Terlibat Langsung dalam Program Ketahanan Pangan
Gibran menyampaikan, “Cara kerja seperti ini harus kita lanjutkan dan tingkatkan untuk mewujudkan cita-cita Bapak Presiden, yaitu swasembada pangan. Ini kerja bersama lintas instansi, kerja keroyokan.” Ia menambahkan, Polri kini tidak hanya bertugas menjaga keamanan tetapi juga aktif menjalankan program ketahanan pangan dengan melibatkan Kementerian Pertanian, Forkopimda, Bulog, masyarakat, kelompok tani, kampus, swasta, hingga pesantren.
Teknologi dan Inovasi Jadi Kunci Peningkatan Produktivitas
Wapres Gibran juga mendorong penerapan teknologi modern di sektor pertanian, seperti penggunaan drone dan kecerdasan buatan (AI). Ia berharap semakin banyak generasi muda yang terlibat dalam riset dan inovasi pertanian, termasuk pengolahan jagung pascapanen menjadi produk bernilai tambah seperti tepung, etanol, bahan pengganti plastik, dan pakan ternak.
“Saya harap ke depan lebih banyak anak muda yang dilibatkan dalam riset dan penggunaan alat modern di pertanian,” ujarnya.
Inovasi Polri dalam Mendukung Ketahanan Pangan
“Guna mendukung program ketahanan pangan, kami telah melakukan berbagai inovasi, termasuk pemanfaatan bibit unggul Hibrida P27 dan pupuk Tekno MIGO Presisi Bhayangkara,” jelas Jenderal Sigit.
Pengelolaan Limbah dan Pemanfaatan Lahan Basah
Selain itu, Polri juga mengolah limbah organik seperti sisa sayuran, buah, daun kering, dan limbah dapur menjadi eco-enzyme dan pupuk kompos. Mereka pun membudidayakan kelinci di Provinsi Bangka Belitung untuk menghasilkan pupuk organik dari kotoran kelinci.
Dalam upaya meningkatkan kesuburan tanah, Polri bersama Universitas Lambung Mangkurat mengelola lahan basah dengan tingkat keasaman pH di bawah 5 menjadi lahan produktif menggunakan batu asal Korea. Lahan seluas 5 hektare di Kalimantan Selatan ini telah panen empat kali dengan rata-rata produksi mencapai 8 ton per hektare.
Teknologi Ramah Lingkungan untuk Mendukung Irigasi dan Air Bersih
Polri juga memanfaatkan teknologi Solar Water Pump dengan panel surya berkapasitas 5.680 watt untuk menggerakkan pompa air secara efisien dan ramah lingkungan. Teknologi ini mendukung sistem irigasi yang optimal bagi pertanian.
Selain itu, teknologi Watergen yang mampu menghasilkan 100 hingga 350 liter air bersih per hari dari kelembapan udara juga digunakan Polri. Inovasi ini memberikan solusi bagi daerah pertanian kering agar pasokan air tetap terjaga dan produktivitas tidak terganggu.