Berita

Erdogan Kutuk Keras Penangkapan Armada Bantuan Gaza: Bukti Kekejaman Israel

— Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam keras aksi militer Israel yang mencegah armada kapal bantuan Global Sumud Flotilla masuk ke Jalur Gaza. Dalam pidatonya, Erdogan menegaskan bahwa pencegatan tersebut merupakan tindakan pembajakan yang mencerminkan kepanikan Israel dalam menutupi kejahatan yang dilakukannya.

Pidato ini disampaikan Erdogan di hadapan publik Turki, menyoroti situasi pelik yang tengah dihadapi warga Gaza akibat blokade ketat Israel. Ia menuduh pemerintah Perdana Menteri Netanyahu melakukan genosida dan menolak setiap peluang terciptanya perdamaian di wilayah tersebut.

Kecaman atas Kejahatan Israel di Gaza

Erdogan menyebut peristiwa penangkapan kapal bantuan sebagai contoh nyata kebrutalan Israel yang terus berulang di Gaza. “Armada Sumud Global sekali lagi memperlihatkan kepada dunia wajah pembunuh Israel dan kekejaman yang terjadi di Gaza,” ujarnya.

Dia menegaskan komitmen Turki untuk tidak meninggalkan rakyat Palestina dan akan terus berupaya keras mengamankan gencatan senjata serta memulihkan perdamaian di tengah konflik yang berkepanjangan.

Penyelidikan atas Penahanan Warga Turki

Pidato Erdogan muncul setelah Kejaksaan Agung Istanbul mengumumkan telah membuka penyelidikan terkait penahanan warga negara Turki yang berada di kapal-kapal armada bantuan tersebut. Penyelidikan ini menjadi langkah resmi Turki menanggapi perlakuan Israel terhadap para aktivis dan politisi yang mencoba menerobos blokade Gaza.

Reaksi Hamas dan Kronologi Pencegatan

Sebelumnya, Hamas mengecam keras tindakan Israel yang mereka sebut sebagai “kejahatan pembajakan” terhadap kapal-kapal Global Sumud Flotilla. Organisasi tersebut menyerukan kepada seluruh dunia untuk mengutuk tindakan Tel Aviv yang mencegah bantuan kemanusiaan sampai ke Gaza.

Global Sumud Flotilla terdiri dari sekitar 45 kapal yang berangkat dari Spanyol bulan lalu, membawa aktivis dan politisi dari berbagai negara, termasuk aktivis lingkungan Swedia, Greta Thunberg. Misi mereka adalah menembus blokade yang diberlakukan Israel demi mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang menurut PBB tengah mengalami krisis kelaparan.

Pada Rabu (1/10) waktu setempat, pasukan Israel mencegat armada tersebut setelah memperingatkan agar kapal-kapal tidak memasuki perairan yang diklaim sebagai zona blokade oleh Israel. Kapal yang membawa Greta Thunberg termasuk dalam kapal yang dicegah melanjutkan pelayaran.

Jangan ketinggalan informasi penting! Follow kami sekarang di Google News.

Penulis: Sony Watson