Media Netizen — Elon Musk, bos SpaceX dan Tesla, mencetak sejarah dengan menjadi orang pertama yang berhasil mencapai kekayaan senilai USD 500 miliar atau setara Rp 8.302 triliun. Prestasi ini diraihnya setelah nilai perusahaan mobil listrik dan berbagai usahanya mengalami lonjakan signifikan sepanjang tahun ini.
Dikutip dari BBC pada Jumat (3/10/2025), kekayaan Musk mencapai USD 500,1 miliar pada Rabu siang waktu New York. Padahal sehari sebelumnya, menurut Forbes Billionaires Index, kekayaannya masih berada di angka USD 499 miliar.
Elon Musk Unggul Jauh dari Rival Teknologi
Pencapaian ini menempatkan Musk jauh di depan tokoh teknologi lainnya, seperti pendiri Oracle, Larry Ellison, yang memiliki kekayaan USD 350,7 miliar atau sekitar Rp 5.825 triliun. Ellison menempati posisi kedua setelah Musk dalam daftar orang terkaya dunia.
Menariknya, pada bulan sebelumnya, Ellison sempat merebut gelar orang terkaya dunia dari Musk selama beberapa jam. Lonjakan saham Oracle lebih dari 40% didorong oleh prospek bisnis infrastruktur cloud dan kecerdasan buatan (AI) yang menjanjikan.
Kinerja Saham Tesla dan Fokus Baru Musk
Kepemilikan saham Musk di Tesla kini mencapai lebih dari 12%. Saham Tesla naik lebih dari 3,3% pada akhir perdagangan di New York pada Rabu lalu dan telah meningkat lebih dari 20% sepanjang tahun ini.
Sebelumnya, Musk lebih aktif dalam isu politik pada era pemerintahan Presiden Donald Trump. Namun, kini para investor menyambut baik kembalinya fokus Musk pada pengembangan Tesla.
Ketua dewan direksi Tesla, Robyn Denholm, menyatakan pada September lalu bahwa Musk kembali menjadi pusat perhatian di perusahaan mobil listrik tersebut. Dewan direksi juga menyebut Musk dapat menerima paket gaji senilai lebih dari USD 1 triliun jika berhasil memenuhi sejumlah target ambisius dalam dekade mendatang.
Untuk mewujudkan paket tersebut, Musk harus meningkatkan nilai Tesla hingga delapan kali lipat, menjual satu juta robot AI, menjual 12 juta mobil Tesla tambahan, serta mencapai beberapa target strategis lainnya.
Investasi dan Tantangan Tesla di Era Persaingan Ketat
Bulan lalu, Musk mengumumkan pembelian saham Tesla senilai sekitar USD 1 miliar. Langkah ini dianggap sejumlah investor sebagai tanda kepercayaan yang kuat terhadap masa depan perusahaan.
Meski Tesla menghadapi persaingan sengit dari produsen mobil listrik seperti BYD asal China, perusahaan ini sedang bertransformasi ke arah bisnis AI dan robotika.