Media Netizen — Elon Musk semakin intensif mengajak para pengikutnya untuk membatalkan langganan Netflix. Seruan itu muncul di tengah kontroversi terkait tayangan animasi yang menampilkan karakter transgender di platform tersebut.
Melalui cuitan di akun Twitter-nya, Musk menegaskan, “Batalkan Netflix demi kesehatan anak-anak Anda.” Pernyataan itu disampaikan menanggapi sebuah gambar yang menuduh Netflix menjalankan agenda transgender yang dianggap woke.
Kontroversi Tayangan Animasi Transgender
Permasalahan bermula dari reaksi keras kelompok konservatif terhadap acara animasi Netflix berjudul Dead End: Paranormal Park. Serial ini menampilkan karakter transgender dan telah dibatalkan pada tahun 2023 setelah tayang dua musim.
Menanggapi klaim bahwa propaganda transgender aktif disebarkan Netflix, Musk mengunggah tautan ke artikel resmi Netflix bertajuk Rayakan Hari Visibilitas Transgender dengan 16 Film dan Acara Ini. Ia juga menulis, “Benar,” sebagai respons atas cuitan yang menuduh Netflix secara terbuka mendorong agenda tersebut kepada penonton.
Tuduhan Perekrutan dan Donasi Politik
Tak hanya soal konten, Musk menuduh Netflix memiliki proses perekrutan yang diskriminatif terhadap kulit putih. Ia juga mengklaim bahwa seluruh donasi politik karyawan Netflix pada tahun 2024 disumbangkan ke Partai Demokrat di Amerika Serikat.
Selain itu, Musk menegaskan kembali seruan “Batalkan Netflix” dalam komentar di unggahan akun Libs of TikTok yang membahas laporan inisiatif keberagaman dan inklusi Netflix tahun 2023.
Latar Belakang Pribadi Elon Musk
Perlu diketahui, Musk merupakan ayah dari Vivian Wilson, seorang transgender. Dalam sebuah petisi hukum untuk mengganti nama dan jenis kelamin, Vivian menyatakan, “Saya tak lagi tinggal bersama atau ingin berhubungan dengan ayah kandung saya dalam bentuk apa pun.” Musk sendiri menyebut dirinya telah kehilangan putranya karena apa yang disebutnya sebagai “virus woke.”
Sejarah Kontroversi Netflix dengan Pihak Konservatif
Ini bukan kali pertama Netflix menghadapi kecaman dari kalangan kanan. Pada 2020, film Cuties sempat memicu kemarahan besar karena menampilkan anak di bawah umur dalam tarian yang dianggap seksual, sehingga banyak pelanggan membatalkan langganan, meski tren itu hanya berlangsung beberapa hari.
Dampak Boikot Terhadap Netflix Dinilai Terbatas
Para analis menyatakan bahwa kampanye cancel Netflix yang digaungkan Musk kemungkinan tidak akan berdampak signifikan terhadap perusahaan. Pada kuartal keempat 2024, Netflix melaporkan 301,63 juta pelanggan dengan kapitalisasi pasar sekitar USD 490 miliar.
Saham Netflix bahkan mengalami kenaikan lebih dari 60% dalam setahun terakhir, meskipun minggu ini turun sekitar 4%.
Alicia Reese dari Wedbush Securities menyatakan, “Reaksi negatif ini tidak akan terlalu berpengaruh dan dampaknya akan diimbangi oleh peningkatan pendapatan dari iklan. Angka-angka mereka seharusnya tetap baik dan sahamnya tidak akan terlalu terpukul.”