Media Netizen — Pagi Sabtu, 4 Oktober 2025, dua kecelakaan melibatkan kereta api dan kendaraan serta pejalan kaki terjadi di wilayah Jabodetabek. Insiden ini kembali mengingatkan pentingnya keselamatan di jalur kereta dan bahaya perlintasan liar yang masih kerap dijumpai.
Kecelakaan pertama berlangsung sekitar pukul 07.15 WIB pada lintasan rute Duri-Tangerang. Sebuah mobil menabrak KRL di perlintasan liar Rawabuaya. “Tepatnya di perlintasan liar. Masinis KA 1920 melaporkan adanya kendaraan mobil yang tertemper di jalur kereta,” ungkap Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, dalam keterangan resmi Sabtu (4/10/2025).
Tabrakan Kedua Melibatkan Pejalan Kaki di Bekasi
Tak lama berselang, kecelakaan kedua terjadi pada pukul 08.00 WIB di lintasan rute Parahyangan-Gambir, tepatnya jalur hilir Bekasi-Jatinegara. Kereta api menabrak seorang pejalan kaki yang melintas di rel.
“Laporan dari ASP KA 131 menyebutkan kereta tertemper orang di lintasan tersebut,” tambah Ixfan.
KAI Imbau Masyarakat Hindari Perlintasan Liar dan Aktivitas di Rel Kereta
Kejadian ini kembali menambah daftar panjang gangguan operasional perjalanan kereta api akibat aktivitas masyarakat di jalur rel yang tidak sesuai aturan. Ixfan Hendriwintoko menegaskan, keselamatan menjadi prioritas utama dalam perjalanan kereta api.
“Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keselamatan dengan tidak melakukan aktivitas berbahaya di jalur rel serta tidak mendirikan perlintasan sebidang secara ilegal,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa apabila ditemukan perlintasan liar, KAI bersama pemerintah daerah dan pihak terkait akan melakukan penertiban sesuai aturan yang berlaku.
Data Gangguan Operasional Kereta di Daop 1 Jakarta
Berdasarkan rekap data sepanjang Januari hingga September 2025, Daop 1 Jakarta mencatat sebanyak 183 kejadian kereta api tertemper atau tertabrak objek di jalur kereta. Rinciannya sebagai berikut:
- 132 kasus melibatkan orang
- 47 kasus melibatkan kendaraan
- 4 kasus melibatkan hewan
Data tersebut menunjukkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat untuk tidak beraktivitas di jalur kereta demi keselamatan bersama.
